Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Agus Yakinkan DPRD soal Program Rp 1 Miliar Tiap RW?

Kompas.com - 16/01/2017, 14:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

AKARTA, KOMPAS.com - Program Rp 1 miliar per RW per tahun yang diusung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dikritik sejumlah pihak, termasuk anggota DPRD DKI Jakarta.

Anggota DPRD DKI yang mengkritik program tersebut antara lain Bestari Barus (Fraksi Nasdem) dan Syarif (Fraksi Gerindra).

Lantas, bagaimana Agus meyakinkan legislatif untuk merealisasikan program ini apabila ia terpilih menjadi gubernur?

"Kepercayaan dan mekanismenya kami bangun, komunikasi kami bangun," kata Agus seusai berkampanye di kawasan Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, Senin (16/1/2017).

(Baca juga: Agus: Bapak Ibu kalau Salah Pilih, Sengsara 5 Tahun ke Depan)

Agus pun mempertanyakan pihak-pihak yang mengkritik programnya tersebut.

Putra sulung Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, itu mengklaim bahwa masyarakat menginginkan programnya itu terealisasi.

Program pemberian bantuan Rp 1 miliar per RW per tahun disebutnya sebagai aspirasi rakyat.

"Tak mungkin saya hadirkan program kalau tak jadi kebutuhan warga, untuk apa? Saya tak ingin melakukan sesuatu yang tak berguna, saya berkeliling ke seluruh warga gerilya sana sini, semua menyambut dengan baik," kata Agus.

Baik Bestari maupun Syarif sebelumnya mempertanyakan penggunaan dan manfaat dari program tersebut.

Bestari menyebut Ketua RW akan beralih peran dari pengayom warga menjadi pengelola anggaran.

Sementara itu, Syarif mempertanyakan besaran anggaran yang diusulkan terlebih dahulu dibanding programnya.

(Baca juga: Agus Ditanya soal KJP hingga Program Umrah di Rawa Badak Utara)

Adapun Agus-Sylvi didukung empat partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dari 106 anggota DPRD DKI Jakarta, ada 28 anggota yang berasal dari partai pendukung Agus-Sylvi, yakni 10 dari Partai Demokrat, 10 dari PPP, 6 anggota PKB, dan 2 orang dari PAN.

Kompas TV AHY: Ketimpangan Meningkat, Daya Beli Menurun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com