Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Saksi Akan Diperiksa Dalam Sidang Ahok Hari Ini

Kompas.com - 17/01/2017, 05:59 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Trimoelja D Soerjadi, mengatakan pada Senin (16/1/2017) kemarin bahwa pada sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama yang digelar pada Selasa ini, akan ada enam orang saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang akan diperiksa.

Dua dari enam saksi tersebut, kata Trimoelja, adalah anggota Polresta Bogor, yakni Bripka Agung Hermawan dan Briptu Hamdani. Mereka adalah polisi yang menerima laporan kasus itu pertama kali sebelum dilimpahkan ke Bareskrim Polri.

"Hari ini memeriksa dua petugas yang menerima dan menandatangani laporan awal. Ada perbedaan antara isi laporan polisi dengan BAP terkait tanggal dan kejadian klien kami," kata Trimoelja saat dikonfirmasi kemarin.

Trimoelja menjelaskan, dalam laporan itu dituliskan bahwa pidato Ahok yang dianggap menoda agama di Kepulauan Seribu terjadi pada 6 Sepetember 2016. Padahal, Ahok berkunjung ke Kepulauan Seribu pada tanggal 27 Sepetember 2016. Tak hanya itu, lokasi tempat kejadian perkaranya juga berbeda.

Dalam laporan itu tertulis tempat kejadian perkara di Tegallega, Bogor, dan bukan di Kepulauan Seribu.

"Makanya dua anggota polisi itu dipanggil oleh majelis hakim untuk diklarifikasi," kata dia.

Selain dua anggota polisi, masih ada empat orang saksi yang akan diperiksa pada sidang keenam hari ini. Mereka adalah Wilyudin Dhani, Ibnu Baskoro, Iman Sudirman dan Asroy Syahputera.

"Wilyudin Dhani saksi yang kemarin belum selesai diperiksa," kata Trimoelja.

Ahok, yang saat ini merupakan calon gubernur DKI Jakarta itu, menjadi terdakwa atas kasus penodaan agama karena mengutip surat Al-Maidah saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu.

Ahok telah menjalani lima kali persidangan. JPU mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 155 KUHP tentang penodaan agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com