Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA: Popularitas Ahok Paling Tinggi, Tingkat Kesukaan Rendah

Kompas.com - 17/01/2017, 16:48 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan terjadi ketimpangan antara popularitas dan tingkat kesukaan terhadap calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Hal tersebut diketahui dari hasil survei terbaru LSI Denny JA yang diselenggarakan pada 5-11 Januari 2017.

"Ahok adalah kandidat calon gubernur yang paling populer. Namun, tingkat kesukaannya paling rendah," ujar Ardian, saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).

(Baca: LSI Denny JA: Ahok-Djarot Akan Kalah pada Putaran Kedua)

Berdasarkan survei tersebut, popularitas Ahok mencapai 99,1 persen, lebih tinggi dibandingkan cagub Agus Harimurti Yudhoyono yang popularitasnya 95,8 persen dan popularitas cagub Anies Baswedan sebesar 93,8 persen.

Tingginya popularitas Ahok itu berbanding terbalik dengan tingkat kesukaan responden terhadapnya. Ahok hanya disukai oleh 58,0 persen responden, sedangkan Agus disukai oleh 76,6 persen dan Anies disukai oleh 73,1 persen responden.

Berdasarkan survei tersebut, ada beberapa alasan responden tidak menyukai Ahok.

"Ucapan Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51 yang dianggap menista agama merupakan faktor utama ketidaksukaan pemilih terhadap Ahok, sebesar 47,2 persen," kata Ardian.

Kemudian, 28,9 persen dari responden tidak menyukai gaya komunikasi Ahok. Selain itu, Ahok dianggap tidak bersimpati terhadap rakyat kecil, salah satunya karena kebijakan penggusuran yang dinilai tidak mengedepankan dialog dan berpotensi melanggar aturan.

"Sebesar 10,5 persen (responden) menyatakan mereka tidak menyukai Ahok karena dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil," ucap Ardian.

Dalam survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Agus-Sylvi memiliki elektabilitas 36,7 persen, Ahok-Djarot dipilih oleh 32,6 persen responden, dan Anies-Sandi memiliki elektabilitas 21,4 persen. Sementara itu, terdapat 9,3 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 880 responden dengan cara tatap muka menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan FGD.

Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,4 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA.

Kompas TV LSI Sebut Elektabilitas Ahok Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com