JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, berkampanye dan berkomunikasi dengan warga di Jalan Jembatan Tiga, Kelurahan Balekambang, Jakarta Timur, Senin (23/1/2017).
Sepanjang kampanye, Ahok lebih banyak mempromosikan program Pemprov DKI Jakarta kepada warga.
Salah satunya adalah terkait pengurusan sertifikat kepemilikan untuk rumah dan bangunan.
Menurut Ahok, Pemprov DKI Jakarta telah membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
"Sekarang bikin sertifikat tanah tidak bayar untuk tanah dengan harga di bawah Rp 2 miliar. Dulu kan bayar BPHTB, 5 persen dari harga NJOP (nilai jual objek pajak), tahun lalu sudah saya hapus. Kalau ada masalah SMS saya, Bu," kata Ahok kepada warga yang mengerubutinya.
(Baca juga: Ahok Hadiri Acara Teater Kebangsaan Tripikala)
Pembebasan BPHTB berlaku melalui terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 193 Tahun 2016.
Saat Ahok menjelaskan program itu, tak sedikit ibu-ibu yang mendekatinya dan mengajaknya berfoto bersama.
Setelah itu, barulah Ahok menjelaskan program Pemprov DKI Jakarta dalam menanggulangi banjir, salah satunya adalah normalisasi Kali Ciliwung.
Permukiman warga di Balekambang yang dikunjungi Ahok hari ini tersebut dilalui aliran Kali Ciliwung.
"Jadi saya ngerjain banjir itu dari utara, Pak. Makanya sekarang Kali Ciliwung enggak seganas dulu lagi," kata Ahok kepada warga.
Sementara itu, warga terlihat mengangguk-angguk mendengar penjelasan Ahok tersebut. Ahok juga mengatakan, dahulu Pemprov DKI Jakarta kerap khawatir ketika pintu air Katulampa dan Manggarai sudah siaga I.
(Baca juga: Kepada Ahok, Warga Keluhkan Lurah Balekambang yang Jarang "Blusukan")
Saat ini, kata dia, Pemprov DKI Jakarta selalu membuka pintu air Manggarai. Dengan demikian, tak pernah lagi siaga I.
"Harusnya Selatan sama Timur enggak cerita banjir lagi. Makanya kami tetap mesti normalisasi Kali Ciliwung, karena saya khawatir kalau longsor, saya takut rumah-rumah hanyut," kata Ahok.
Ia pun berjanji tak akan ada bencana banjir di kawasan bantaran Ciliwung jika normalisasi sungai telah rampung dilakukan.