Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana jika Surat Suara Tambahan di TPS untuk Pemilih Non-DPT Habis?

Kompas.com - 25/01/2017, 18:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta hanya menyediakan 2,5 persen surat suara tambahan dari jumlah DPT per TPS untuk para pemilih yang belum terdaftar dalam DPT.

Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT tersebut bisa menggunakan hak pilihnya satu jam sebelum pemungutan suara ditutup.

Komisioner KPU DKI Mohamad Fadlilah mengatakan, pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT harus menunjukkan E-KTP atau surat keterangan dari Disdukcapil DKI Jakarta untuk menggunakan hak pilihnya.

"Jadi surat suara sesuai regulasi yang ditetapkan oleh KPU RI hanya kita siapkan sejumlah DPT plus 2,5 persen dari DPT per TPS," ujar Fadlilah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).

Apabila surat suara tambahan di suatu TPS habis, tetapi masih banyak pemilih non-DPT yang belum menggunakan hak suaranya, panitia pemungutan suara (PPS) di TPS tersebut akan mengarahkan untuk memilih di TPS lain.

"Jadi dia diutamakan di TPS sesuai dengan alamat KTP-nya. Kalau misalnya enggak ada di situ, kami persilakan untuk menggeser ke TPS sebelah," kata Fadlilah. (Baca: 77.384 Penduduk Jakarta Belum Lakukan Perekaman E-KTP)

Komisioner KPU DKI Jakarta lainnya, Moch Sidik, mengatakan, saat ini KPU DKI masih terus mendorong warga yang tidak terdaftar dalam DPT untuk merekam E-KTP. Sebabnya, pemilih baru bisa menggunakan hak pilih mereka apabila sudah merekam E-KTP.

"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, bagi yang belum melakukan perekaman E-KTP, kami dorong semuanya segera datang ke kelurahan untuk melakukan perekaman E-KTP. Dengan demikian, hak pilihnya akan terselamatkan kalau warga DKI tersebut tak ada namanya dalam DPT," ucap Sidik dalam kesempatan yang sama.

Ketua Unit Pengelola Teknologi Informasi Dinas Dukcapil DKI Jakarta Nur Rahman sebelumnya mengatakan, masih ada 77.384 warga DKI Jakarta yang belum merekam data untuk E-KTP.

Kompas TV Surat Suara Pilkada DKI Jakarta Selesai Dicetak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com