Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Belum Bisa Layani Rute Bogor, Subsidinya Terlalu Besar

Kompas.com - 27/01/2017, 14:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus transjakarta belum bisa melayani penumpang hingga ke wilayah Bogor, Jawa Barat. Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, sebabnya adalah perusahaan harus memberikan subsidi cukup besar jika harus mengoperasikan bus hingga ke Bogor.

"Sekarang yang berjalan di pasaran itu, dari Bogor ke Jakarta tarifnya sekitar RP 20.000 per orang sekali angkut," kata Joseph kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2017).

Jika menghitung tarif bolak-balik, PT Transjakarta harus beri subsidi sebesar Rp 40.000.

Joseph mengatakan bahwa itu baru berdasarkan perhitungan kasar, bisa saja subsidi yang diberikan lebih besar. Selain itu, sistem layanan bus transjakarta berbeda dengan bus lainnya. Joseph mengatakan bus transjakarta terikat dengan standar layanan perusahaan. Bus transjakarta tidak bisa ngetem untuk mencari penumpang. Bus harus terus melaju meski dalam keadaan kosong penumpang.

Selain itu, jarak antara Jakarta dan Bogor jauh. Joseph mengatakan, jarak yang jauh akan berpengaruh kepada jumlah bus yang harus disediakan. Semakin jauh, transjakarta harus menyiapkan bus lebih banyak.

"Jumlah bus yang diperlukan jadi banyak karena kan kami ada komitmen berangkat harus tiap 15 menit, ada atau tidak ada penumpang kita harus sediakan busnya dan itu biayanya tinggi," ujar Joseph.

Hal itu berbeda dengan bus tujuan Bekasi. Joseph mengatakan jarak antara Bekasi dan Jakarta lebih dekat dari Jakarta ke Bogor. Jumlah bus yang diperlukan tidak sebanyak Bogor.

Joseph juga mengatakan bahwa saat ini PT Kereta Commuter Jakarta sedang memperbaiki pelayanan dengan menambah jumlah gerbong mereka. Dengan demikian, transportasi berbasis rel bisa lebih murah ketimbang transportasi berbasis jalan raya. Dambaknya, bus transjakarta bisa jadi hanya sebagai prioritas kedua.

Pertimbangan-pertimbangan itu membuat PT Transjakarta belum bisa melayani pelanggan hingga Bogor.

Daerah luar Jakarta yang sudah dilayani oleh bus transjakarta adalah Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tangerang, Karawaci, Serpong, Ciputat, dan Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com