Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Sylvi Saking Semangatnya sampai Lupa Pertanyaannya Apa

Kompas.com - 28/01/2017, 08:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat menengarai, calon wakil gubernur Sylviana Murni berencana mengajukan pertanyaan kepada calon gubernur Anies Baswedan untuk menyerang pihaknya.

Hanya, kata Djarot, saking semangatnya berbicara, Sylviana belum sempat mengajukan pertanyaan ke Anies.

"Kami merasa paslon nomor tiga dan satu sebetulnya kasih umpan untuk mengkritik paslon nomor dua, enggak apa-apa. (Sylvi) saking bersemangatnya (bicara) sehingga lupa pertanyaannya apa," kata Djarot tertawa, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017) malam.

(Baca: Saat Sylvi Tak Sempat Ajukan Pertanyaan ke Anies, dan Ahok Joget di Atas Panggung)

Ceritanya, waktu yang diberikan oleh Sylviana sebanyak 1 menit untuk mengajukan pertanyaan kepada Anies.

Sylviana mengungkapkan, ada hasil survei dari Koalisi Warga Jakarta bahwa 98 persen responden mengatakan, masyarakat tidak dilibatkan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW).

(Baca: Apa Alasan Ahok Pisahkan Anies dan Sylvi, lalu Joget di Panggung?)

Waktu habis, tetapi Sylviana tetap berupaya bertanya dengan kondisi bahwa mikrofonnya telah dimatikan.

Akhirnya, ia berjalan mendekati Anies. Begitu pula dengan Anies, yang beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Sylviana.

Di tengah-tengah mereka, ada calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Djarot.

"Kemudian daripada berdebat, kami memisahkan merekalah," kata Djarot tertawa.

Baik Ahok maupun Djarot beranjak dari tempat duduk mereka masing-masing. Keduanya menggerakkan tangan memeragakan gerakan melerai.

Bahkan, Ahok sempat membentangkan kedua tangannya sambil berputar di atas panggung. Hal itu sontak membuat pendukung yang memadati Ruang Birawa menjadi riuh.

Kompas TV Ketika Ahok Lerai Sandi-Sylvi di Atas Panggung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com