Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Stasiun MRT Tak Berada Tepat di Bawah Halte Koridor 13?

Kompas.com - 31/01/2017, 17:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menjelaskan penyebab halte MRT yang tidak bisa tepat berada di bawah Halte CSW koridor 13.

Direktur Operasional PT MRT Jakarta Agung Wicaksono menjelaskan posisi antar stasiun MRT mempertimbangkan kecepatan kereta. Dia menyebut jarak antar stasiun mencapai 800 meter-1 kilometer.

"Kita MRT didesain jarak antar stasiunnya itu sesuai dengan kecepatan. Jadi tidak bisa kalau terlalu dekat," kata Agung saat menggelar konferensi pers, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/1/2017).

(Baca: Transjakarta dan MRT Jawab Kritikan Anies soal Integrasi Transportasi)

Jalur MRT Jakarta dan jalur Transjakarta koridor 13 diketahui bersinggungan di titik pertemuan antara Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Trunojoyo, tak jauh dari Gedung Kejaksaan Agung di sisi barat dan Sekretariat ASEAN di sisi timur.

Halte Transjakarta koridor 13 yang berada di titik tersebut adalah Halte CSW. Namun meski bersinggungan, tak ada halte MRT yang berada tepat di bawah halte CSW.

Pada perencanaan proyek pembangunan MRT, perempatan Jalan Trunojoyo tidak masuk dalam titik pemberhentian. Titik pemberhentian MRT terdekat di kawasan tersebut berada di depan Blok M Plaza atau di depan Masjid Al Azhar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono menjelaskan nantinya akan dibangun akses yang menghubungkan halte CSW dengan halte MRT terdekat, yakni Halte Al Azhar.

Dia menyebut akses tersebut akan dilengkapi lift. Panjangnya sendiri akan mencapai sekitar 125 meter.

"Kami akan pasang lift di sini. Sedang diukur ketinggian dan konstruksinya. Kami juga sedang pengadaan ini semua," ucap Agung.

Konferensi pers yang digelar PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta digelar untuk menanggapi kritikan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan beberapa hari lalu.

Anies menyebut pembangunan koridor 13 Transjakarta merupakan satu bukti Pemprov DKI belum berhasil membuat sistem transportasi terintegrasi di Jakarta.

Karena dia menyebut tidak ada halte koridor 13 yang terintegrasi dengan stasiun MRT. Selain itu, Anies juga menyoroti tingginya akses untuk mencapai halte di beberapa lokasi.

(Baca: Anies: Contoh Paling Tragis Kegagalan Susun Transportasi Terintegrasi Adalah Koridor 13)

Kompas TV Jakarta Gencar Bangun MRT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com