Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Diminta Awasi Pengurus RT/RW yang Tidak Netral dalam Pilkada DKI

Kompas.com - 03/02/2017, 15:02 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta seluruh lurah yang ada di Jakarta Timur mengawasi setiap pengurus RT/RW yang ada di wilayahnya untuk menjaga netralitas jelang Pilkada DKI 2017.

Sumarsono mengatakan, beberapa waktu yang lalu sempat ada kelompok pengurus RT/RW yang mendeklarasikan diri mendukung salah satu pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Harusnya, lanjut dia, pengurus RT/RW tak boleh membawa embel-embel jabatan yang diembannya untuk mempengaruhi warga lain mendukung salah salah satu pasangan calon.

"Lalu soal RT/RW keberadaannya juga harus netral, tidak boleh mengatakan saya RT/Rw meminta mendukung calon nomor sekian. Kemarin ada yang mau deklarasi, ini yang nggak boleh. Spanduk yang mengatakan mendukung A,B,C, stop cukup," ujar Sumarsono di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (3/2/2017).

Meski demikian, Sumarsono mengatakan tidak ada larangan bagi RT/RW sebagai individu untuk mendukung salah satu pasangan calon. Ini karena banyak ditemukan pengurus RT/RW yang berlatar simpatisan dari salah satu partai pendukung salah satu pasangan calon.

Namun Sumarsono meyakinkan bahwa Pemda DKI akan langsung memberikan sanksi berupa pencabutan surat keputusan pengukuhan menjadi pengurus RT/RW jika terbukti melanggar aturan itu.

"Yang boleh dia sebagai pribadi, nggak boleh atas nama RT/RW memberikan dukungan pasangan calon. Karena RT RW itu adalah instrumen pemerintahan," ujar Sumarsono. (Baca: Dana Operasional RT/RW Akan Naik, Sekda DKI Ingatkan Itu Bukan Gaji)

"Kalau melanggar, nanti kami ada bukti-bukti, langsung kami copot juga boleh. Tapi lebih karena mereka tokoh masyarakat, konsepnya adalah etika aja. Kode etik saja yang kita berlakukan," kata Sumarsono menambahkan.

Kompas TV Ada Pro & Kontra pada Kebijakan PLT Gubernur DKI Sumarsono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com