Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Hitung Cepat "Kompas" Sudah Bisa Dilihat Pukul 15.00 WIB

Kompas.com - 15/02/2017, 11:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas melaksanakan hitung cepat atau quick count untuk Pilkada DKI Jakarta 2017, Rabu (15/2/2017). Hasil hitung cepat Kompas diperkirakan sudah bisa dilihat pada sekitar pukul 15.00 WIB hari ini, atau dua jam setelah TPS (Tempat Pemungutan Suara) ditutup pada pukul 13.00 WIB.

"Untuk hitung cepat kali ini, Kompas mengambil sampel semua pemilih dari 400 TPS terpilih yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Kami masih menunggu data di lapangan masuk, mudah-mudahan pukul 15.00 WIB sudah bisa kelihatan hasil quick count-nya," kata peneliti Litbang Kompas, Ratna Sri Widyastuti, kepada Kompas.com.

Ratna menjelaskan, pengambilan 400 sampel TPS dilakukan dengan pertimbangan target toleransi kesalahan (margin of error), kemampuan sumberdaya yang ada, dan biaya.

Adapun metode penentuan TPS sampel menggunakan teknik penarikan sampel secara acak sistematis berdasarkan jumlah data dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) DKI Jakarta.

Total DPT dari 400 TPS sampel Kompas adalah 227.453 pemilih. Dengan tingkat kepercayaan 99 persen, dari total maksimal pemilih sejumlah 7.108.589 orang, simpangan kesalahan diperkirakan akan kurang dari satu persen.

Proses hitung cepat Kompas untuk Pilkada DKI kali ini melibatkan 467 tenaga lapangan atau surveyor yang ditugaskan di enam wilayah kota/kabupaten di DKI Jakarta.

Selain itu, ada 11 koordinator wilayah sekaligus peneliti Litbang Kompas, 67 orang koordinator lapangan, dan 400 orang sebagai interviewer.

Hasil hitung cepat Kompas dapat dilihat melalui Kompas TV, Kompas.com, Sonora 92 FM, dan Motiom 97,5 FM.

Ulasan mendalam dari hasil hitung cepat Kompas akan diolah oleh redaksi harian Kompas terbitan Kamis (16/2/2017) besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com