Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan KPPS soal Kendala Pemungutan Suara di TPS 89 Cengkareng

Kompas.com - 16/02/2017, 19:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) TPS (Tempat Pemungutan Suara) 89 Cengkareng, Warsim, membantah pihaknya sengaja menghambat warga untuk menyalurkan suaranya pada Pilkada hari Rabu (15/2/2017) kemarin.

Kepada pewarta, Warsim mengaku kelabakan karena warga yang mendaftar untuk DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) menjelang penutupan TPS membludak. Sedangkan, formulir untuk pendaftaran DPTb hanya ada 20 lembar.

"Pada ngomel-ngomel. Mereka ngomongnya enggak enak, bikin petugas panik. Formulirnya sudah difotokopi ke kelurahan tapi harus ada cap dan segala macamnya. Kami sampai dibantu orang dari KPU," kata Warsim, Kamis (16/2/2017) petang.

Warsim menjelaskan, TPS 89 diperuntukkan bagi warga di RT 07 RW 14 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Cakupan RT 07 adalah tiga kompleks perumahan plus apartemen.

Hal itu secara tidak langsung dinilai membuat jumlah DPTb banyak di TPS 89. Menurut Warsim, menjelang pukul 12.00 WIB kemarin, DPT (Daftar Pemilih Tetap) di TPS-nya sudah hampir beres mencoblos.

Sesuai peraturan, memang DPTb baru diizinkan mencoblos dari pukul 12.00-13.00 WIB. Sebagian besar dari mereka telah memiliki E-KTP dan KK yang beralamat di sana. Namun, warga mengaku tidak menerima formulir C6 (surat pemberitahuan untuk memilih) yang berarti mereka tidak masuk dalam DPT.

"Kebetulan saya yang coklit (pencocokan dan penelitian) dari DPS (Daftar Pemilih Sementara) jadi DPT. Masalahnya, di sini orang sibuk semua. Ada yang rumahnya dikontrakin, pindah enggak lapor RT, ada yang punya dua rumah, terus pas didatengin enggak di rumah," ujar Warsim. (Baca: Warga Cengkareng Jelaskan Kendala Pencoblosan di TPS 88 Kemarin)

Meski ada kendala, warga dipastikan tetap bisa mencoblos kemarin. Dengan waktu cukup lama untuk mengurus fotokopi formulir DPTb, pencoblosan baru selesai sekitar pukul 17.00 WIB.

Warsim menegaskan, pihaknya tidak menyalahi aturan karena pencoblosan melewati pukul 13.00 WIB. Namun, dia menjelaskan kondisi tersebut ketika masih banyak yang belum nyoblos dan tercipta kesepakatan antara KPPS dengan saksi dari seluruh paslon agar diberi waktu tambahan.

Kompas TV Kekecewaan banyak warga yang tak bisa menggunakan hak pilih karena tak masuk daftar pemilih tetap menjadi bahan evaluasi KPUD DKI Jakarta usai pencoblosan kemarin (15/2). KPU DKI Jakarta mengaku kesulitan melakukan pemutakhiran data pemilih, terutama yang tinggal di kawasan permukiman elit dan apartemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com