Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Ahok Rayu Perusahaan Swasta Bangun RPTRA di Jakarta

Kompas.com - 23/02/2017, 13:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan alasannya meminta bantuan perusahaan swasta memberi program CSR untuk membangun ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di ibu kota.

Pasalnya, menurut Basuki, anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dahulu banyak dialokasikan untuk belanja hal-hal yang tidak prioritas.

"Saya meminta CSR (untuk pembangunan RPTRA), karena susah dapat APBD-nya. Lebih gampang beli UPS, meja pingpong, e-SMS-lah, aduh saya capek berantemnya," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, saat menyampaikan sambutan dalam peresmian RPTRA Baung, Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).

Kemudian, Ahok menjelaskan, upayanya merayu perusahaan swasta untuk memberi program CSR kepada Pemprov DKI Jakarta.

Menurut Ahok, perusahaan swasta mendapat kompensasi menempelkan produk mereka di barang yang disumbang. Seperti bus gratis, RPTRA, dan lain-lain.

"Kalau Nestlé mau sumbang bus tingkat atau RPTRA lagi, saya minum susu Bear Brand atau pakai kaos Nestlé terus mau saya. Kayak pas dulu cat Kota Tua, saya pakai kaos dan mereka sumbang bus tingkat," kata Ahok tertawa. (Baca: Resmikan RPTRA Kalijodo, Ahok Klarifikasi Isu soal Sinarmas Land)

Selain itu, Ahok menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta segera meresmikan pembangunan wahana olahraga di Lapangan Banteng. Menurut Ahok, McDonald's memberi program CSR untuk memperbaiki lapangan basket dan lapangan bola di Lapangan Banteng.

Menurut Ahok, McDonald's hanya mendapat kompensasi menempelkan merek mereka di tengah lapangan basket.

"Saya kira orang Jakarta enggak keberatan dikasih. Kami membuka lebar-lebar sumbangan lanjutan," kata Ahok kepada jajaran petinggi Nestlé yang membangun RPTRA Baung.

Adapun sudah ada 187 RPTRA yang selesai dibangun oleh CSR perusahaan swasta. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta membangun 100 RPTRA menggunakan APBD pada tahun 2017. (Baca: Faktor Keamanan Jadi Alasan Orangtua Membawa Anaknya Bermain di RPTRA)

Kompas TV Ahok Sayangkan Penyalahgunaan RPTRA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com