Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Keamanan Jadi Alasan Orangtua Membawa Anaknya Bermain di RPTRA

Kompas.com - 01/12/2016, 21:27 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Faktor Keamanan menjadi salah satu alasan mengapa banyak orangtua mengajak anaknya bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Gito, salah satu pengunjung RPTRA Meruya Utara di Jakarta Barat, mengatakan, hampir setiap sore hari, Gito membawa dua orang anaknya untuk bermain di RPTRA ini.

Gito menilai, keamanan di RPTRA lebih terjamin dibanding membiarkan anak-anaknya bermain di pinggir jalan. Sebelum adanya RPTRA ini, Gito sering mengajak anaknya bermain di jalanan kompleks rumahnya. Meski selalu diawasi, menurut Gito, bermain di jalanan jelas tidak aman.

"Kita aman main di sini, kalau di luar, di jalan, banyak motor. Di sini kan lebih nyaman, terus aman lagi," ujar Gito kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (1/12/2016).

Tak hanya Gito, pengunjung lainnya, Dedi, merasa lebih aman membawa anaknya bermain di RPTRA. Dedi menilai tak perlu ekstra perhatian untuk membiarkan anak-anak bermain di RPTRA. Ini karena keamanan yang terjamin. (Baca: Sebelum Ada RPTRA, Anak-anak Gunakan Ruas Jalan untuk Bermain)

Anak-anak tidak akan bisa ke jalan karena ada pagar pembatas. Begitu juga dengan wahana bermain yang cukup aman bagi anak-anak.

"Pokoknya amanlah di RPTRA. Kalau main di jalan, khawatir kenapa-kenapa," ujar Dedi.

RPTRA Meruya Utara dibuka dua pada Desember 2016. Luasnya mencapai 5.500 meter persegi dengan sejumlah fasilitas bermain yang ramah anak.

Kompas TV Ahok Sayangkan Penyalahgunaan RPTRA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com