JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik, meminta agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak berharap banyak untuk menang pada Pilkada DKI.
Taufik menuding banyak kecurangan yang ditemukan saat Pilkada DKI yang menjurus pada perbuatan dari relawan pendukung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur DKI Jakarta pendampingnya.
Taufik mengatakan, dari sejumlah laporan, ada mobilisasi massa dari salah satu anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta untuk memilih pada saat Pilkada DKI 15 Februari lalu. Padahal, hal itu merupakan tindakan yang melanggar aturan.
"Ahok juga enggak terpilih jadi gubernur nanti, Ahok kalah kok nanti. Prediksi kami, Ahok kalah. Itu ada tersebar di YouTube mobilisasi dari anggota DPRD Fraksi PDI-P," ujar Taufik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/2/2017).
Taufik menyampaikan hal itu dalam merespons perkataan Ahok di salah satu stasiun televisi pada Rabu (22/2/2017). Saat itu Ahok ditanyakan pendapatnya mengenai boikot yang dilakukan oleh empat fraksi partai politik, yaitu PKB, PPP, PKS, dan Gerindra, di DPRD DKI Jakarta.
Ahok menyatakan bahwa parpol yang melakukan boikot tidak akan dipilih pada pemilihan legislatif tahun 2019. Taufik juga menyampaikan sejumlah sikap Ahok yang dinilai tidak menghargai DPRD DKI. (Baca: Ahok: Kalau Terpilih, Saya Jamin, Orang-orang Itu Tak Ada Lagi di DPRD)
Ahok, lanjut Taufik, merasa mampu untuk menjalankan roda pemerintahan sendirian tanpa bantuan pihak DPRD.
"Memang kalau Ahok kan merasa enggak perlu DPRD. Dia kan memang merasa bisa ngatur pemerintahan dengan caranya sendiri," ujar Taufik.
Empat fraksi partai politik, yaitu PKB, PPP, PKS, dan Gerindra, di DPRD DKI Jakarta melakukan boikot rapat dengan Pemprov DKI Jakarta.
Empat fraksi itu menuntut agar Kementerian Dalam Negeri segera menentukan sikap terkait Gubernur Ahok yang juga berstatus terdakwa dalam kasus dugaan penodaan agama. (Baca: Saat DPRD DKI Boikot Rapat karena Ahok)