Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi Akan Laporkan Dugaan Kampanye oleh Djarot di Kantor Kelurahan

Kompas.com - 28/02/2017, 14:38 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan melapor ke Bawaslu DKI dugaan kampanye oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di kantor kelurahan.

Taufik mengatakan kegiatan kampanye itu terjadi saat kunjungan Djarot ke Kantor Kelurahan Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur, kemarin.

"Pasti akan kami laporkan ke Bawaslu hari ini," ujar Taufik di Posko pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug, Selasa (28/2/2017).

Taufik menunjukan sebuah foto yang menjadi bukti adanya kegiatan kampanye yang dilakukan Djarot di sana. Foto itu menunjukan gambar Djarot yang mengenakan pakaian dinas, sedang dikeliling oleh warga.

Warga tersebut mengangkat dua jari mereka. Djarot dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adjie tampak tertawa dari foto tersebut. Namun, Djarot dan Isnawa tidak ikut mengancungkan dua jari dalam foto itu. Lokasi foto tersebut tampak masih di area perkantoran.

"Jelas-jelas fotonya mengancungkan dua jari. Ini bagian yang tidak boleh terjadi," ujar Taufik.

"Dengan senyuman Pak Wagub begini, menurut saya ini mestinya enggak terjadi. Saya minta tidak diulang lah. Kita minta Bawaslu proaktif untuk ambil langkah sesuai ketentuan yang berlaku," kata Taufik. (Baca: Djarot: Kalau Disuruh Cuti Terus, Kapan Kerjanya?)

Kemarin, Djarot memang melakukan kunjungan di Kelurahan Utan Kayu Selatan. Dia sempat meninjau kondisi kali-kali yang ada di sana.

Taufik tidak mau tahu situasi yang sedang terjadi dalam foto itu. Misalnya, apakah Djarot sempat menegur warga yang mengangkat dua jari saat itu. Menurut dia, senyum di wajah Djarot menunjukan sikap pembiaran.

"Apapun bentuknya ya enggak boleh," ujar Taufik.

Kompas TV KPUD DKI Jakarta sudah mengumumkan hasil rekapitulasi suara dari form c1 di situsnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com