Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video PPSU Bersihkan Sampah Hanya Gunakan Seutas Tali di Kali Krukut

Kompas.com - 03/03/2017, 18:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan "oranye" DKI Jakarta sedang membersihkan sampah di dalam sungai menjadi perbincangan netizen di media sosial.

Aksi tersebut direkam oleh Rusdi Jampang dan diunduh melalui facebook resmi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada 2 Maret 2017 berjudul "Jika hanya nyali tanpa keberanian mustahil bisa melakukan. Aksi heroik pasukan oranye UPK Badan Air Dinas LH saat membersihkan sampah".

Video berdurasi 1 menit 06 detik itu memperlihatkan seorang yang disebut sebagai pasukan "oranye" UPK Badan Air Dinas LH sedang membersihkan sampah di bawah sebuah jembatan di Kali Krukut Ruas Komplek RSPP Mampang, Jakarta Selatan.

Tampak petugas itu hanya mengenakan seutas tali tanpa mengenakan pengaman lain di tengah derasnya arus Kali Krukut. Dari video itu, petugas tersebut bergelantungan menyisir bagian bawah jembatan yang dipenuhi sampah. (Baca: Pantau Banjir di Kali Betik, Petugas PPSU Hanyut bersama Motornya)

Derasnya air terlihat sesekali membuat si petugas kesusahan. Bahkan, petugas itu sempat terpeleset karena licinnya serta derasnya air. Petugas itu menggunakan kakinya untuk mendorong sampah-sampah yang masih tersangkut di bawah jembatan.

Sesekali terdengar suara yang diduga petugas lainnya tengah memberikan arahan kepada petugas yang tengah bergelantungan itu.

"Sampahnya Pak. Oke sudah, angkat-angkat," ujar suara yang terdengar. (Baca: Ahok Minta Anggota PPSU dan PHL Pakai Perlengkapan Keamanan)

Video itu mengundang berbagai komentar. Ada yang bangga terhadap apa yang dilakukan oleh petugas itu, tapi ada juga yang menganggap aksi tersebut cenderung nekat karena dilakukan tanpa alat pengamanan yang memadai.

Video itu mengingatkan akan sosok Dadan Wirada, petugas PPSU Kelurahan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat yang videonya sempat viral karena menyelam membersihkan sampah di dalam sebuah got kotor.

Saat itu Dadan menyelam tanpa menggunakan goggle atau alat selam lainnya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah mengingatkan para petugas agar menjaga keselamatan mereka dengan alat keselamatan jika harus turun ke lapangan. (Baca: Bertaruh Nyawa Bersihkan Sampah yang Dibuang Warga Sembarangan...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com