Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pembangunan "Underpass", Warga Diimbau Hindari Perempatan Kuningan-Mampang

Kompas.com - 09/03/2017, 18:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna jalan diimbau untuk menghindari perempatan Kuningan-Mampang selama setahun.

Imbauan ini disampaikan terkait adanya pembangunan terowongan atau underpass di perempatan yang menjadi titik pertemuan Jalan Rasuna Said, Gatot Subroto, dan Mampang Prapatan itu.

Dalam keterangan tertulis pada Kamis (9/3/2017), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa kegiatan pembangunan underpass Kuningan-Mampang dimulai sejak Januari lalu dan ditargetkan selesai pada Desember 2017.

"Diimbau kepada pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan di jalan," demikian bunyi keterangan tertulis itu.

(Baca juga: Akhir 2017, Ada "Underpass" Rasuna Said ke Mampang)

Selama pembangunan undeprass, tidak akan ada penutupan jalan. Namun, akan dilakukan pembatasan dan pengaturan lalu lintas.

Hal itu dilakukan karena adanya pengurangan lebar jalan dan jumlah lajur jalan.

Dalam upaya membatasi kendaraan yang melintas di perempatan Kuningan-Mampang, Pemerintah Provinsi DKI mengimbau agar warga memilih melintas di jalan lain, sebagai berikut:

 

- Kendaraan dari arah Ragunan yang akan menuju Blok M, diarahkan untuk melalui Jalan Mampang Prapatan VII, Jalan Bangka dan seterusnya

- Kendaraan dari arah Ragunan yang akan menuju Pancoran diarahkan untuk dapat melalui Jalan Duren Tiga, Pasar Minggu dan seterusnya

- Kendaraan dari Blok M yang hendak menuju Semanggi diarahkan untuk dapat melalui Jalan Kuningan Barat, Gatot Subroto, dan seterusnya. Kendati demikian, pengguna jalan diminta tetap menyesuaikan imbauan ini dengan pengaturan ganjil genap.

- Kendaran dari Menteng yang hendak menuju Ragunan diarahkan untuk dapat melalui Jalan Taman Patra Terusan, Jalan Gatot Subroto, dan seterusnya.

Selain mengimbau pengguna jalan agar melintas di jalan lain, hal lain yang dilakukan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di perempatan Kuningan-Mampang, adalah dengan memberlakukan larangan belok kanan yang berlaku masing-masing sebagai berikut: 

- Di simpang Mampang, kendaraan dari arah Menteng atau Kuningan yang akan belok kanan menuju Blok-M dialihkan belok kiri ke Jalan Tendean untuk kemudian putar balik di depan Gedung Trans TV untuk kemudian melintas di flyover Mampang dan seterusnya.

Sementara itu,  kendaraan dari arah Ragunan yang hendak belok kanan ke arah Pancoran dialihkan belok kiri di Jalan Tendean, untuk kemudian berputar di u-turn Santa, untuk seterusnya melintas di flyover Mampang.

- Di simpang Kuningan, lalu lintas dari Semanggi yang akan belok kanan menuju Ragunan diarahkan untuk belok kiri ke Jalan HR Rasuna Said untuk kemudian berputar di u-turn depan Gedung Ariobimo/Tempo Scan.

(Baca juga: "Underpass" di Perempatan Mampang-Kuningan Ditargetkan Rampung Tahun Ini)

Selama pembangunan underpass, halte transjakarta Kuningan Timur di Jalan Mampang Prapatan akan direlokasi ke sisi utara (mirror) dari lokasi saat ini.

Sementara itu, halte transjakarta Mampang Prapatan direlokasi ke sisi selatan dengan jarak sekitar 225 meter dari lokasi eksisting di Jalan HR Rasuna Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com