Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bantah Ada Kepentingan Politik Jadikan Makam Mbah Priok Cagar Budaya

Kompas.com - 11/03/2017, 06:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membantah adanya kepentingan politik di balik penetapan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya.

Menurut Ahok, jika bermuatan politis, dialah yang intensif mengunjungi pengelola makam tersebut.

"Kalau yang bermuatan politik berarti saya (yang terlebih dahulu) berusaha mendekati Mbah Priok, berani tidak saya datang? Enggak berani," kata Ahok, di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3/2017).

Ahok pertama kali mengunjungi makam Mbah Priok setelah mendapat undangan dari Habib Sting Alaydrus, yang merupakan ahli waris Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad atau Mbah Priok.

Undangan Habib Sting disampaikan oleh Eko Iswadi yang sempat menyambangi Rumah Lembang, (5/1/2017) lalu dan mengajak Ahok untuk bersilaturahmi ke Tanjung Priok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan proses penetapan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya melalui aturan yang berlaku.

Selain itu kata dia, Pemprov DKI Jakarta juga melibatkan tim cagar budaya.

"Silakan anda nilai, kan kami tetapkan (makam Mbah Priok) dilindungi. Saya tidak menetapkan sebagai cagar budaya lho, tapi diberlakukan sebagai cagar budaya," kata Ahok.

Adapun maksud kata "diberlakukan seperti cagar budaya" lantaran setiap pekannya, puluhan ribu peziarah datang ke tempat tersebut. Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta berkewajiban menjadikan makam seluas 3,4 hektar itu menjadi salah satu tujuan wisata.

"Saya tulis apa, tahu tidak? 'dilindungi dan diberlakukan seperti cagar budaya'. Jadi sebetulnya tempat itu dikasih sertifikat atas nama Yayasan Mbah Priok," kata gubernur petahana di Pilkada DKI Jakarta tersebut.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mengunjungi makam Mbah Priok di Koja, Jakara Utara. Kali ini Ahok datang untuk meresmikan makam Mbah Priok sebagai cagar budaya di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com