Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Hari Terakhir, Pendaftar Pemilih di Kebon Sirih Hanya 4 Orang

Kompas.com - 13/03/2017, 15:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dibukanya masa pendaftaran pemilih untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua pada 6 Maret 2017 hingga hari terakhir pendaftaran, Senin (13/3/2017), baru empat orang warga yang mendaftarkan diri di posko Kantor Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

Anggota panitia pemungutan suara (PPS) di Kelurahan Kebon Sirih, Asep Junaedi, menyebut bahwa dari empat orang, satu di antaranya mendaftarkan diri pada Kamis (9/3/2017).

"Sepi kalau di sini," kata Asep saat ditemui Kompas.com, Senin siang.

(Baca juga: Buka Posko di Perumahan, Pendaftaran di Cengkareng Capai 500 Orang)

Saat ditemui, posko yang dijaga Asep memang terpantau sepi. Tak terlihat ada warga yang datang untuk mendaftarkan diri.

Masa pendaftaran pemilih untuk Pilkada DKI 2017 putaran kedua dibuka dari 6 Maret-13 Maret 2017.

Dibukanya masa pendaftaran ini dilakukan karena masih banyak warga yang tak masuk daftar pemilih tetap (DPT) pada pilkada putaran pertama lalu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI membuka posko pendaftaran di tiap kantor kelurahan. Pelayanan dibuka dari pukul 08.00-17.00.

(Baca juga: Posko Pendaftaran Pemilih Dibuka di 12 Apartemen di Jakarta Barat)

Warga yang mendaftarkan diri hanya diminta untuk menyerahkan satu lembar fotokopi KTP dan satu lembar fotokopi KK.

Namun, mereka tetap diminta untuk memperlihatkan KK dan KTP yang asli. "KTP sama KK aslinya tetap dibawa. Nanti yang dikasih ke kita fotokopi-nya," ujar Asep.

Kompas TV Warga melakukan protes karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com