Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Masih Ada Warga DKI Belum Lakukan Perekaman E-KTP?

Kompas.com - 06/04/2017, 19:19 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seluruh Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di DKI Jakarta menyampaikan kendala pelaksanaan perekaman KTP elektronik atau e-KTP.

Hal itu disampaikan para kepala suku dinas dalam rapat koordinasi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Kantor Dinas Dukcapil, Jakarta Barat, Kamis (6/4/2017).

Berdasarkan data Dinas Dukcapil DKI Jakarta, sebanyak 57.422 warga DKI yang belum melakukan perekaman e-KTP.

Kepala Sudin Dukcapil Jakarta Selatan, Abdul Haris mengungkapkan, salah satu kendala dalam perekaman e-KTP di Jakarta Selatan di wilayahnya adalah karena sulitnya akses melakukan perekaman e-KTP di apartemen.

Di Jakarta Selatan tercatat 20.507 warga yang belum melakukan perekaman e-KTP dan mayoritas adalah warga yang tinggal di apartemen.

Abdul mengatakan pihaknya sempat membuka posko di sejumlah apartemen untuk memudahkan warga melakukan perekaman, namun hasilnya dia sebut jauh dari harapan,

"84 apartemen di Jakarta Selatan masih ada RT/RW gabungan dengan daerah sebelahnya. Makanya mau coklit (pencocokan dan penelitian) banyak kendala, masuk saja sangat sulit," ujar Abdul.

(baca: Mendagri Yakin Kasus Korupsi Tak Ganggu Penyelesaian Perekaman e-KTP)

Kendala serupa juga disampaikan pihak Sudin Dukcapil Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.

Sudin Dukcapil Jakarta Pusat mencatat ada 2.024 warga yang belum melakukan perekaman e-KTP, Sudin Jakarta Utara mencatat ada 7.807 warga belum melakukan perekaman e-KTP, dan Sudin Jakarta Timur mencatat ada 11.372 warga yang belum  melakukan perekaman e-KTP.

Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Barat Mohammad Hatta menjelaskan, dari 15.684 warga yang belum melakukan perekaman e-KTP di Jakarta Barat, sebanyak 35 persennya tidak berada di Jakarta.

"Warga 35 persen yang belum merekam tidak ada di Jakarta," ujar Hatta.

Sementara di Kepulauan Seribu, ada sebanyak 28 warga yang belum melakukan perekaman. Seluruh warga tersebut diketahui telah pindah ke daerah lain.

Sumarsono menjelaskan, mendengar penjelasan dari seluruh Suku Dinas Dukcapil, dia tetap yakin ada peluang untuk mendapatkan perekaman setengah dari warga yang belum melakukan perekaman tersebut.

"Ini masih bisa dikejar, separuh dari ini bisa dikejar. Rata-rata bisa dikejar," ujar Sumarsono.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com