Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Promosikan Integrasi KWK dan KRL Transjakarta

Kompas.com - 11/04/2017, 16:07 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menghadiri Musyawarah Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017), Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mempromosikan transportasi di Jakarta. Sumarsono menjelaskan, saat ini Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transjakarta telah bekerjasama dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk meningkatkan integrasi antar moda angkutan darat di Jakarta.

Sumarsono mengatakan dengan hanya membeli kartu seharga Rp 15.000 warga bisa menggunakan angkutan KWK selama sebulan dengan gratis. Sumarsono menambahkan, Pemprov DKI secara bertahap akan mengubah angkutan darat di Jakarta dengan fasilitas mumpuni.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Kartu Gratis Naik Angkot KWK?

"Nanti ada AC-nya, penumpang pakai kartu. Kalau Anda langganan jadi nyaman. Kami akan buat seperti itu, semua akan dikerjasamakan dengan transjakarta," kata Sumarsono.

Tak hanya bus, Sumarsono juga mewacanakan untuk menambah moda transportasi warga dengan kapal laut. Transportasi itu, kata Sumarsono, bisa digunakan untuk menyeberang ke Kepulauan Seribu.

Sumarsono juga menyatakan kesiapan Pemprov DKI Jakarta menyediakan kereta rel listrik yang juga akan dikelola PT Transjakarta.

"Kami akan kembangkan kereta api transjakarta dan semua diharapkan bisa menjadi (terintegrasi) ke transportasi massal lainnya," ujar Sumarsono.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI mewacanakan untuk membeli kereta rel listrik (KRL). Pengadaan kereta yang akan diberi nama kereta transjakarta itu membutuhkan dana Rp 360 miliar.

Baca juga: Kenapa Pemprov DKI Ingin Ada Kereta Transjakarta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com