JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi A DPRD DKI Jakarta menggelar rapat terkait "pasukan merah" dan program bedah rumah yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI. Sekretaris Komisi A DPRD DKI Syarif mengatakan mereka ingin mengetahui lebih lanjut tentang program itu.
"Kami mau minta klarifikasi info soal apa dan siapa itu pasukan merah dan apa itu bedah rumah? Siapa yang bertanggungjawab atas program bedah rumah ini," ujar Syarif kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2017).
Rapatnya digelar hari ini di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih. Beberapa pejabat DKI diundang yaitu Asisten Sekretaris Daerah bidang Pemerintahan Bambang Sugiono, Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi, Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari, Camat Cilincing dan Lurah Cilincing.
Syarif mengatakan mereka akan bertanya mengenai waktu dan tujuan pelaksanaan program itu.
"Akan kami tanyakan kenapa dilaksanakan jelang (pemungutan suara) pilkada," ujar Syarif.
Syarif mengatakan Komisi A belum menyimpulkan bahwa program ini bernuansa politis. Hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dalam rapat. Pemprov DKI memang berencana untuk membedah puluhan rumah di Cilincing, Jakarta Utara, pada 17 April mendatang.
Baca: Kenapa Bedah Rumah Dilakukan 2 Hari Sebelum Pilkada?
Bedah rumah akan dilakukan oleh pasukan merah. Pasukan merah merupakan ide dari Gubernur dan Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Mereka bertugas untuk memperbaiki rumah warga yang sudah tidak layak. Basuki atau Ahok dan Djarot pertama kali memperkenalkan program pasukan merah dan bedah rumah pada masa kampanye putaran kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.