Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Maaf Pelaku Pemukulan Wartawan NET TV...

Kompas.com - 14/04/2017, 14:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Maafin saya," kata KGU lirih ketika ditemui Kompas.com di ruang Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017).

Meski sama-sama mengenakan seragam oranye seperti tahanan lainnya, KGU tampil menonjol dengan sepatu Vans yang dikenakannya. 

Tukang cukur rambut itu dijebloskan ke penjara atas dugaan meludahi dan memukul wartawan Net TV yang tengah meliput banjir. Ia ditangkap pada Rabu (12/4/2017).

Ceritanya, wartawan NET TV Haritz Ardiansyah pada Rabu dini hari itu sedang meliput banjir di Jalan Kemang Raya dan menyorot mobil Mini Cooper yang dikendarai KGU.

(Baca juga: Meliput Banjir, Wartawan NET TV Dipukul dan Diludahi Sekelompok Pemuda)

Saat itu, KGU tidak senang karena kamera Haritz menyorotnya. Haritz pun mencoba berdamai dan bilang akan menghapus gambar tersebut.

Namun, tiba-tiba KGU merampas kamera dan terjadi tarik-menarik yang berujung patahnya viewfinder kamera yang dipegang Haritz.

KGU kemudian memukul dan meludahi sang wartawan. Mobil peliputan juga penyok setelah jadi bulan-bulanan KGU.

Kemudian, Haritz melaporkan peristiwa itu ke Polres Metro Jakarta Selatan. Tak lebih dari 24 jam, KGU ditangkap di barbershop miliknya, FJ'L Boutique, Kemang.

"Dia tidak terima, 'Orang yang keren naik Mini Cooper, tetapi mogok'," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Budi Hermanto, Kamis.

Selain karena tak mau mobil yang dipinjamnya itu mogok dan masuk TV, perilaku kasar KGU tersebut juga diduga karena ia di bawah pengaruh narkoba.

Saat ditangkap pada Rabu malam, polisi melakukan tes urine dan menemukan bahwa KGU positif narkoba.

Meski tak menemukan barang bukti ketika itu, polisi berencana mengembangkan kemungkinan penyalahgunaan narkoba oleh KGU.

"Sementara yang kami periksa amphetamine, metamphetamine, ganja, dan obat-obatan lainnya," kata Budi.

(Baca juga: Pemukul Wartawan Mengaku Malu Mini Cooper yang Dikendarainya Mogok Saat Disorot Kamera)

KGU sempat menangis dan menyesali perbuatannya setelah ayahnya datang membawa pendeta yang memberikan siraman rohani.

Sebelum ditangkap, KGU sudah meminta maaf melalui akun Instagram miliknya, @Kashira_Uzi.

Pemuda lulusan Schorm Barber Academy, Belanda, itu kini dikenakan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman penjara 2,8 tahun dan Pasal 406 KUHP tentang Pengrusakan dengan ancaman 2,8 tahun penjara.

"Senin kami periksa pemilik mobil dan temannya, kalau ada keterlibatan yang lainnya, kami kenakan Pasal 170 (Pengeroyokan), juga Undang-Undang Pers-nya," kata Budi.

Kompas TV Penganiaya Wartawan Positif Konsumsi Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com