Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Segera Buat "Gate" di Kalijodo

Kompas.com - 25/04/2017, 13:30 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI segera membuat gerbang masuk atau gate bagi pengunjung yang hendak ke kawasan Kalijodo, Jakarta Barat.

Saefullah menjelaskan, parkir meter yang sebelumnya diterapkan tak berjalan efektif. Banyak warga yang tidak membayar parkir di mesin parkir yang telah disediakan.

Karena parkir meter tidak berlaku, juru parkir liar pun banyak berkeliaran di Kalijodo. Juru parkir tersebut meminta uang pakir cukup besar kepada pengunjung.

"Hasil rapim terakhir tentang Kalijodo, Dishub harus pasang gate di situ mencermati kondisi terakhir di Kalijodo. Jadi arahannya Dishub pasang gate, jadi kendaraan yang melintas harus lewat gate itu," ujar Saefullah saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).

Tarif parkir kendaraan di Kalijodo akan diberlakukan dengan secara progresif. Namun tarif parkir tak akan berlaku bagi kendaraan yang hanya akan melintas. Batas agar kendaraan tidak dikenai biaya parkir yaitu selama 20 menit berada di dalam kawasan Kalijodo.

"Segera (akan dipasang). Kami minta untuk digratiskan, tidak bayar untuk waktu 20 menit mereka lintas di situ mereka tidak bayar. Tapi kalau mereka parkir di sana ada charge (biaya)," kata Saefullah.

Penghentian pemberlakukan parkir meter membuat juru parkir liar berkeliaran di kawasan Kalijodo. Juru parkir itu terlihat menyebar dari Jalan Kepanduan II Tambora hingga ke kawasan Pejagalan, Jakarta Utara.

Mereka berpakaian seperti warga pada umumnya. Sebagian dari mereka ada yang mengenakan rompi bertuliskan "Dishub DKI Jakarta" atau Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Adanya juru parkir liar ini membuat pengunjung Kalijodo merasa terganggu. Tarif parkir yang mereka minta bermacam-macam, mulai dari Rp 2.000, Rp 5.000, hingga Rp 10.000.

Baca juga: Cerita Dishub DKI Rekrut Juru Parkir Liar di Kawasan RPTRA Kalijodo

Kompas TV Tokoh Kalijodo Ini Dukung Anies-Sandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com