Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Taufik, Anies-Sandi Ingin Tahu Tujuan Penggusuran Pasar Ikan

Kompas.com - 27/04/2017, 14:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik belum dapat memastikan rencana calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, terhadap kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Taufik menilai penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI di lokasi itu tidak memiliki tujuan yang jelas.

Karena itu, kata Taufik, Anies-Sandi ingin mengonfirmasi lebih dulu tujuan Pemerintah Provinsi DKI menggusur dua kawasan tersebut pada April 2016.

"Dulunya mau dibongkar mau jadi apa? Sampai sekarang kan enggak tahu. Makanya harus dilihat dulu. Program yang sudah dilakukan tapi enggak dilanjutkan itu karena apa gitu lho," kata Taufik, saat ditemui di Kantor DPW Partai Gerindra Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).

Sejak digusur pada April 2016 hingga saat ini, lahan eks permukiman warga di kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium masih dibiarkan kosong. Namun, masih ada warga yang memilih bertahan dengan mendirikan hunian semi permanen dan tenda-tenda di lokasi tersebut.

Hunian semi permanen milik warga semakin bertambah dalam beberapa hari terakhir. Tepatnya sejak Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinyatakan menjadi pemenang Pilkada DKI 2017 berdasarkan hasil hitung cepat perolehan suara putaran kedua yang dilakukan sejumlah lembaga.

(baca: Yakin Tak Digusur Anies-Sandi, Warga Pasar Ikan Dirikan Lagi Hunian Liar)

Menurut Taufik, hunian semi permanen yang kini ada di Pasar Ikan adalah permukiman yang sudah ada dari sejak sebelum Pilkada DKI 2017. Menurut Taufik, warga Pasar Ikan tak pernah berpindah dari tempat tinggalnya walaupun harus tergusur pada April 2016.

"Dari awal memang ada begitu. Mereka memang enggak pindah-pindah. Itu kan dalam bentuk tenda. Dari awal memang di situ enggak pindah-pindah," ujar Taufik.

(baca: "Katanya Anies-Sandi Mau Bangunkan Kami Rumah di Dekat Pasar Ikan")

Kompas TV Tolak Relokasi, Nelayan Bertahan di Tenda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com