Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Peta Bidang Penertiban Bukit Duri

Kompas.com - 12/05/2017, 20:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 01 dan 02, RW 12, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan mengeluhkan kejanggalan pada peta bidang penertiban bantaran Ciliwung. Peta bidang yang dijadikan acuan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) berbeda dengan kondisi existing di lapangan.

"Dari hasil diskusi disepakati beberapa agar disampaikan pada BPN (Badan Pertanahan Negara) untuk memperbaiki peta bidang," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Selatan Fredy Setiawan dalam keterangan tertulis, Jumat (12/5/2017).

Terkait kekeliruan peta bidang itu, Fredy menyebut alternatif agar tidak menggunakan peta bidang dari BPN melainkan dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta. Beberapa bangunan yang masuk dalam perencanaan normalisasi, memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sejak tahun 1948.

Beberapa dekade terakhir, terjadi penyempitan Sungai Ciliwung karena pembangunan permukiman di bantaran di sisi timur, sedangkan di sisi selatan di wilayah Bukit Duri seringkali tergerus arus sungai atau longsor.

"Normalisasi bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar penampang basah Sungai Ciliwung menjadi kondisi normal, yaitu 35-50 meter, perkuatan tebing, pembangunan tanggul, dan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisinya," ujar Fredy.

Masalah lain yang dikeluhkan warga terkait tempat relokasi. Warga berharap mereka direlokasi ke rusun terdekat yang masih berada di wilayah Jakarta Selatan seperti Rusun Pasar Rumput.

Namun rusun tersebut merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Rusun tersebut juga baru rampung pada akhir 2018. Pemprov DKI Jakarta rencananya akan memindahkan mereka ke Rusun Marunda di Jakarta Utara.

"Masyarakat berharap dapat tersedianya lapangan pekerjaan," kata Fredy.

Belum diketahui secara pasti kapan penertiban untuk normalisasi akan dilakukan. Sementara ini, penertiban diproyeksikan dilaksanakan usai Lebaran 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com