Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Driver" Jelaskan Mekanisme Penghasilan "Order" Grabbike dengan Kode Promo

Kompas.com - 17/05/2017, 18:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mitra pengemudi atau "driver" Grabbike menjelaskan bagaimana mekanisme penerimaan penghasilan mereka saat melayani "order" dengan kode promo.

Perihal kode promo ini sempat jadi perhatian setelah ada penumpang perempuan yang dapat perlakuan tak menyenangkan dan diprotes karena sering menggunakan kode promo saat order Grabbike.

"Biasanya kalau kode promo itu diproses buat pencairannya tiga hari kerja," kata salah satu pengemudi, Okky Sulistyo kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2017).

Menurut Okky, patokan tiga hari proses pencairan untuk pelayanan order dengan kode promo maupun Grabpay (pembayaran non-tunai) sudah sejak awal diberlakukan. Pengemudi juga sedari awal mendapat peraturan seperti itu, sehingga mereka tinggal mengikuti kebijakan tersebut setiap hendak mencairkan penghasilan dari pekerjaan mereka melayani orderan promo.

Baca: Penumpang Grabbike Diprotes dan Dilecehkan karena Pakai Kode Promo

Biasanya, tutur Okky, pengemudi Grabbike mengumpulkan dulu semua order-an mereka yang tercatat di sistem dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, dalam sepekan, baru catatan tersebut dilaporkan ke bagian keuangan Grabbike untuk dicairkan dalam waktu tiga hari.

Pengemudi lainnya, Eko Setiadi, menjelaskan, tidak selalu penghasilan mereka untuk order-an promo atau pembayaran non-tunai cair dalam waktu tiga hari. Hal itu dikarenakan banyaknya pengemudi yang mengajukan pencairan, sehingga pihak keuangan Grabbike sedikit kewalahan.

"Saking banyaknya driver, jadi kadang harus sabar nunggu. Tapi enggak pernah enggak dibayar sih, pasti dibayar pakai transfer," ujar Eko.

Baca: Grabbike Bantah Orang yang Hina Penumpang sebagai "Driver"-nya

Secara terpisah, Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar menyebutkan proses pencairan hanya butuh waktu sehari. Bahkan, Mediko memastikan pencairan segera diproses begitu pengemudi mengajukannya ke manajemen.

"Prosesnya sehari setelah mereka transaksi atau setelah mereka meminta pencairan dana. Saat ini, tim kami sedang mengupayakan proses pencairannya menjadi real time," ucap Mediko.

Kompas TV Susahnya penyelenggara angkutan kota bersaing dengan ojek berbasis aplikasi memang tidak lepas dari permodalan. Penyelenggara ojek online yang ada di Indonesia memang dibekingi modal hingga triliunan rupiah. Penyelenggara ojek berbasis aplikasi terbesar di antaranya Gojek dan Grab. Gojek hingga kini telah masuk jajaran startup "unicorn", alias perusahaan bermodal lebih dari Rp 13 triliun. Di belakang Gojek terdapat nama-nama investor dunia seperti Sequoia, Northstar hingga Rakuten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com