Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Team Jaguar, Tim Khusus Anti-kejahatan Jalanan di Depok

Kompas.com - 30/05/2017, 08:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Sekitar akhir 2014, di wilayah Depok marak terjadi perampokan sepeda motor yang disertai dengan aksi kekerasan oleh para pelakunya. Aksi ini kemudian lebih dikenal dengan istilah begal.

Tercatat ada beberapa kasus begal yang terjadi di sejumlah titik di wilayah Depok, dua diantaranya berakhir dengan tewasnya dua orang korban.

Maraknya kasus begal inilah yang kemudian menjadi latar belakang Polresta Depok membentuk sebuah tim khusus yang dinamakan Team Jaguar.

Jaguar sendiri merupakan akronim dari Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan, mengacu pada tugas utama tim ini.

Pada awalnya Team Jaguar adalah sebuah tim yang terdiri dari para polisi yang berasal dari berbagai kesatuan, dari mulai Intel, Reskrim, Sabhara, Provost, hingga staf yang bertugas di bagian administrasi di Mapolresta Depok.

Meski demikian, setiap anggota Team Jaguar dilatih kemampuan yang sama dalam hal tempur jarak dekat dan teknis penggerebekan.

Baca: Team Jaguar: Siang Jaga Bank, Malam Jadi Jaguar

Team Jaguar diketahui hanya bertugas pada malam hari, tepatnya dari pukul 23.00-06.00 WIB. Sehingga pada siang hari, seluruh anggota tim kembali ke kesatuan dan tugasnya masing-masing.

"Ada yang dinas di bank. Siang jaga bank, kalau malam jadi Jaguar," tutur Kepala Team Jaguar, Inspektur Satu Winam Agus saat ditemui Kompas.com di Mapolresta Depok, Senin (29/5/2017).

Winam mengatakan saat ini Team Jaguar beranggotakan 17 orang. Tugas rutin di luar panggilan darurat adalah empat kali dalam seminggu.

Kompas.com/Alsadad Rudi Kepala Tim Jaguar Inspektur Satu Winam Agus saat ditemui di Mapolresta Depok, Senin (29/5/2017). Ia memperlihatkan barang sitaan dari anggota ormas yang didapat saat penindakan pekan lalu.
Menurut Winam, menjalani tugas sebagai anggota Team Jaguar merupakan sukarela dan pengabdian lebih.

Karena selain tugas rutin, Team Jaguar juga harus siap dibutuhkan kapan saja dan dalam situasi apapun, termasuk menjalani tugas yang sebenarnya bukan tugas utama dari tim tersebut.

Winam menyebut meski tugas utama pihaknya menangani masalah kejahatan jalanan, Team Jaguar Polresta Depok tak jarang ikut menangani masalah-masalah sosial yang kerap terjadi di wilayah operasinya.

Ia mengaku timnya sudah kerap menemukan orang-orang yang dinilai membutuhkan bantuan, mulai dari pengamen hingga remaja-remaja putri yang dikenal dengan istilah cabe-cabean.

"Ada ibu-ibu yang pengen ke pasar enggak ada kendaraan, kami antarkan, atau pengamen yang terlalu malam kami pulangin. Terus cabe-cabean juga iya, kami pulangin ke orang tuanya, padahal orang tuanya bilang, 'Tobat Pak ngurusin anak ini'," kata Winam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com