Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

442 Remaja Ditangkap Saat "Sahur on The Road" di Jaksel

Kompas.com - 21/06/2017, 13:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 442 remaja yang ikut dalam sahur on the road (SOTR) pada Rabu (20/6/2017) dini hari.

Dari ratusan remaja yang ditangkap, satu di antaranya membawa senjata tajam berupa gergaji sepanjang 60 sentimeter. Satu remaja ini ditangkap di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan.

(Baca juga: Djarot: Takbir Keliling Jangan Kejadian seperti "Sahur on The Road")

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan, kegiatan sahur on the road ini sebenarnya positif.

Namun, menurut dia, karena belakangan ini kegiatan tersebut berujung adanya tawuran, polisi melakukan tindakan tegas terhadap mereka yang ikut sahur on the road.

"Mereka bawa senjata tajam dan pelanggaran dalam hal lalu lintas, banyak yang belum cukup umur, bahkan tidak memiliki SIM, bonceng tiga, tidak pakai helm, nah hal inilah kami ambil tindakan tegas ingin mencegah atau melarang," kata Iwan di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu siang.

Para remaja laki-laki dan perempuan ini masih duduk di bangku sekolah menengah. Mereka ditemukan berkendara di wilayah Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Tebet, Pancoran, Setiabudi, dan Jagakarsa.

Mereka dan motornya diangkut ke polsek setempat untuk didata dan diberikan penyuluhan. "Alhamdulillah, puji syukur, kami mengamankan adik-adik duluan sebelum adik-adik jadi korban di jalan," kata Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti.

R (16), seorang pelajar SMP yang tinggal di Jalan Yado, tertangkap di persimpangan Radio Dalam ketika baru keluar gang.

Ia dan belasan teman-temannya mengaku hendak melaksanakan sahur on the road yang damai.

"Kita enggak ribut-ribut, anak kampungan saja mau sahur, pakai helm dan enggak bawa senjata, eh baru keluar gang, ditangkap," kata R.

(Baca juga: Dua Kelompok Remaja Berkelahi Saat Berpapasan "Sahur on the Road")

Ia dan teman-temannya mengaku baru kali ini tertangkap polisi. Ia juga tidak mengetahui gencarnya razia polisi pada malam hari untuk mencegah tindak kejahatan yang belakangan terjadi.

Setelah selesai dibina dengan cara dinasihati, ratusan remaja ini akan dipulangkan ke orangtuanya masing-masing.

Kompas TV Geng Motor Serang Peserta Sahur On The Road dengan Senjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com