Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jenguk, Keluarga Napi Berjubel di Lapas Kelas I Cipinang

Kompas.com - 26/06/2017, 14:24 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga permasyarakatan Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Senin (25/6/2017), dipenuhi keluarga narapidana yang ingin menjenguk pada hari kedua Lebaran.

Pantauan Kompas.com di lokasi, terjadi kepadatan antrean di pintu masuk lapas. Pengunjung terlihat berdesak-desakan di bawah sejumlah tenda yang didirikan pihak lapas.

Pihak lapas menerapkan sistem nomor antrean. Hingga pukul 13.50 WIB, antrean telah mencapai 800 orang.

Pengunjung anak kecil serta lanjut usia banyak yang tidak kuat berdiri. Mereka terpaksa duduk di lantai beralaskan koran dan kantong plastik. Pihak lapas memberlakukan jalur khusus mereka.

Sejumlah petugas kepolisian terlihat berjaga di depan pintu masuk. Satu per satu nomor antrean dipanggil.

Meski antrean sangat padat, situasi masih kondusif. Lewat pengeras suara, petugas lapas meminta para pengunjung untuk mengikuti aturan yang berlaku di lapas.

Seperti mengisi formulir kunjungan, tidak membawa barang terlarang, serta tidak diperkenankan memakai celana pendek untuk laki-laki, dan rok mini untuk perempuan.

"Pengunjung laki-laki menggunakan celana pendek dan perempuan menggunakan rok pendek, jangan memaksa masuk," ujar petugas.

Salah satu pengujung Lapas, Resti (35), mengaku telah menunggu sejak pukul 09.00 WIB. Namun, ia mengaku salah masuk ke Lapas Narkotika Cipinang.

Adapun orang yang ingin dia temui berada di Lapas Kriminal Cipinang.

Meski merasa lelah, ia mengaku akan tetap menunggu hingga bisa bertemu dengan calon suaminya yang saat ini mendekam di Lapas.

"Sekarang baru antrean 668. Gimana lagi, ya udah terlanjur nunggu," ujar Resti.

Selama libur Lebaran, Lapas Cipinang dibuka pukul 08.30 hingga 16.00 WIB untuk kunjungan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com