Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminalitas Menurun di Tangsel Selama Bulan Ramadhan 2017

Kompas.com - 04/07/2017, 15:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Polres Tangerang Selatan mencatat tingkat kriminalitas secara umum di wilayah Kota Tangerang Selatan menurun jauh saat bulan Ramadhan kemarin dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Namun, aparat menemukan ada satu fenomena yang menjurus ke arah tindak kriminal dan sempat jadi sorotan, yakni mengenai kenakalan remaja.

"Tingkat kriminalitasnya menurun, tapi upaya penegakan hukumnya meningkat. Kami pakai pendekatan berbeda terhadap berbagai bentuk kenakalan remaja atau pelaku yang masih di bawah umur dengan memberi sanksi tegas," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/7/2017) siang.

Pendekatan dengan sanksi tegas terhadap kenakalan remaja disebut Ahmad baru diberlakukan pada bulan Ramadan tahun ini.

Tahun sebelumnya, polisi masih menangani kenakalan remaja dengan upaya pembinaan, mengamankan para pelaku di bawah umur untuk kemudian diserahkan kembali ke keluarga masing-masing.

Baca: Polisi: Tawuran Bukan Lagi Kenakalan Remaja...

Adapun alasan menggunakan pendekatan berbeda pada bulan Ramadan tahun ini karena bentuk kenakalan remaja yang dinilai semakin meresahkan. Ahmad mengungkapkan, kenakalan remaja di Kota Tangerang Selatan dipengaruhi oleh maraknya aksi geng motor di wilayah lain.

"Menimbang keadaan sosiologis dan keamanan di wilayah lain yang marak dengan geng motor, kejahatan jalanan, sampai dengan tawuran, maka pelaku anak kami berlakukan penegakan hukum dengan upaya paksa berupa penangkapan sampai dengan penahanan," tutur Ahmad.

Pihaknya mendata, selama bulan Ramadan tahun lalu, ada 20-an kasus kenakalan remaja yang semuanya tidak dilanjutkan sampai ke meja hijau. Sedangkan pada bulan Ramadhan tahun ini, ada 12 perkara kenakalan remaja dengan 17 tersangka (15 tersangka anak di bawah umur dan dua tersangka dewasa) yang prosesnya dilanjutkan sampai disidangkan di pengadilan.

Kompas TV Geng Motor Serang Peserta Sahur On The Road dengan Senjata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com