Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Minta Ganti Rugi Rp 3 Miliar? Enak Saja...

Kompas.com - 09/07/2013, 09:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi blokade jalan akses masuk ke gedung SMP Negeri 289 di Jakarta Utara membuat Basuki Tjahaja Purnama geram. Wakil Gubernur DKI Jakarta tak terima jika ketua RW menuntut ganti rugi miliaran rupiah dengan memblokade jalan.

"Minta Rp 3 miliar, emang merampok kita? Enak saja," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/7/2013).

Basuki menegaskan, ia akan memeriksa dulu masalah di sekolah tersebut agar ditentukan langkah penyelesaiannya. Namun, ia memastikan infrastruktur pendidikan yang sudah dibangun tidak akan disia-siakan, dan pasti akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga memperhatikan masalah ini. Dia menyatakan akan memeriksa langsung masalah SMPN 289 tersebut ke lokasi.

"Itu tanahnya sudah jelas milik kita, kemudian ada yang klaim, dan aksesnya ditutup," ujar Jokowi.

Permasalahan lahan SMPN 289 ini bermula dari klaim Ketua RW 05 Haji Gubar yang meminta ganti rugi hingga miliaran rupiah. Sejak 1987, dia mengaku telah menggarap tanah seluas 2,8 hektar itu.

Sejak pembangunan sekolah pada 2009, Haji Gubar mengaku sudah mengingatkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera mengganti rugi atas lahan yang digunakan.

"Dari awal pengurukan tanah di sekolah, saya sudah ingatkan, tolong bayar dulu lahan ini. Tapi mereka bilang, santai saja, Pak Haji," kata Haji Gubar kepada Warta Kota.

Gubar menunjukkan surat keterangan dari Lurah Sukapura Ade Himawan, yang menjabat pada tahun 2008. Surat itu menerangkan bahwa Gubar telah mengawasi, menjaga, merawat, dan menggarap tanah yang terletak di Kampung Sukapura RT 01 RW 05, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, tersebut.

Selain surat keterangan dari lurah, Gubar juga memperoleh surat dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan nomor surat 1428/-076.77, yang dilampiri keterangan permintaan Gubar diberi kompensasi sebesar 25 persen dari NJOP tanah setempat.

"Saya minta uang ganti rugi garapan saya Rp 2.250.000.000, karena dari tahun 1987 saya menggarap sampai saat ini," jelas Gubar.

Kepala Bagian Prasarana Dinas Pendidikan Jakarta Didi Sugandi mengatakan, pihaknya berupaya berkomunikasi dengan Gubar perihal lahan tersebut. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Utara dengan Suku Dinas Tata Ruang Jakarta Utara perihal mekanisme pembuatan jalan permanen. (sab/m15).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com