Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kolektor Kartu "Single Trip" KRL yang Hilang

Kompas.com - 15/07/2013, 08:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hilangnya tiket elektronik single trip KRL Commuter Line membuat heran Widyatmoko (46), salah seorang penumpang KRL yang melakukan aksi imbauan mengembalikan tiket single trip di Stasiun Sudirman, Minggu (15/7/2013) kemarin. Menurutnya, dia menemukan penumpang KRL yang bangga mengoleksi kartu tersebut.

Menurut Moko, hal itu dia ketahui saat dia berada dalam angkot, selepas turun dari kereta menuju tempat kerja. "Saya turun dari kereta lanjut naik angkot. Berdasarkan obrolan di angkot, ada yang bilang aku punya 50, eh aku malah punya 100, dengan rasa bangga sambil nunjukin koleksinya," katanya saat dihubungi Kompas.com, Minggu malam.

Mengenai cara sampai bisa membawa kabur tiket tersebut, kata Moko, dilakukan oleh para penumpang "nakal" dengan memanfaatkan situasi berdesak-desakan di stasiun. Begitu ada seorang penumpang yang bisa keluar dengan membuka pintu elektronik, maka saat itulah mereka ikut keluar pula.

Selain itu, lanjut Moko, para penumpang KRL nakal juga keluar stasiun dengan memanfaatkan jalan yang tidak dijaga oleh petugas alias jalan tikus. "Di Stasiun Duri, banyak yang keluar enggak lewat security tapi lewat celah-celah, banyak di sana yang seperti itu," ujarnya.

PT KAI mengungkapkan bahwa dalam seminggu pertama penerapan e-ticketing dan tarif progresif per 1 Juli 2013, ada 700 ribu tiket elektronik single trip yang hilang. Akibatnya, PT KAI merugi hingga Rp 3 miliar. Untuk memproduksi kembali tiket baru, butuh waktu 2-3 bulan.

Hingga Minggu (7/7/2013) pekan lalu, hanya tinggal 400 ribu tiket elektronik single trip yang beredar, padahal penumpang KRL Commuter Line dalam seharinya dapat mencapai 500 ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com