Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 2 Miliar Dana Operasional Basuki Dipakai untuk Pendidikan Warga

Kompas.com - 19/07/2013, 16:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku menggunakan dana operasional yang ia terima untuk membantu warga yang tak mampu mendapatkan pendidikan. Jumlahnya mencapai Rp 2 miliar.

"Dari saya menjabat sejak Oktober lalu, saya sudah pakai dana operasional Wakil Gubernur Rp 2 miliar, dan duitnya saya pakai buat bantu pendidikan warga tidak mampu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Dana tersebut ia gunakan untuk membantu anak-anak sekolah yang tidak mendapatkan fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP). Dana itu juga digunakan untuk membantu siswa yang sedang dalam masalah penahanan ijazah sekolah.

Bulan ini saja, ia telah menggelontorkan gaji operasionalnya hingga Rp 200 juta untuk membantu pembiayaan pendidikan. "Ini terpaksa dikeluarkan karena banyak orangtua enggak bisa membiayai anaknya untuk meneruskan sekolah. Misalnya, dari SD ke SMP atau SMP ke SMA," kata Basuki.

Basuki mengatakan, pelaksanaan KJP masih banyak yang belum tepat sasaran. Untuk itu, ia mencoba membantu sesuai dengan kemampuannya dengan memberikan dana operasionalnya.

Terkait penerapan KJP yang masih belum maksimal, mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa ia baru saja mendapat laporan dari seorang warga yang di sekolahnya hanya mendapat lima KJP. Padahal, di dekat sekolah itu ada sekolah yang sebagian besar dari kalangan mampu, tetapi mendapatkan kuota KJP lebih banyak.

Mendapatkan laporan itu, ia berjanji untuk segera menyelidiki lebih lanjut permasalahan tersebut. Kendati demikian, Basuki tak menjelaskan lebih lanjut nama dan lokasi sekolah itu.

Untuk memperbaiki sistem distribusi KJP, ia menempatkan beberapa pegawai Dinas Pendidikan DKI di setiap kelurahan dan kecamatan untuk dapat langsung mengurus administrasi KJP. Dengan begitu, distribusi KJP dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.

Ia mengimbau kepada warga yang merasa dipermainkan oleh oknum kelurahan maupun Dinas Pendidikan untuk tak segan-segan menghubungi dan melaporkan kepadanya. "Kalau Anda dipermainkan, apalagi dicuekin, SMS lapor ke saya. Nanti saya panggil oknumnya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Pedagang Siomay di Kebayoran Berkurban Tiap Tahun, Patungan Rp 3,5 Juta untuk Beli Sapi

Megapolitan
Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com