Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Numpang "Ngetop", Koordinator Fitra Disuruh Jadi Gubernur DKI

Kompas.com - 25/07/2013, 14:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyindir pernyataan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) tentang penggunaan dana operasional Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Basuki mengatakan, Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, hanya mencari popularitas.

Basuki mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI hanya menentukan jumlah dana operasional sebesar 0,1 persen. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengatur bahwa untuk daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih dari Rp 500 miliar, seperti Jakarta, dana operasional kepala daerah dan wakilnya ditentukan paling rendah Rp 1,25 miliar dan paling besar 0,15 persen dari jumlah PAD.

"Anda (Fitra) iri sama saya punya operasional 0,1 persen? (Silakan) jadi Gubernur DKI!" kata Basuki di Balaikota, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Basuki tidak mengerti mengapa Fitra mempermasalahkan kegiatan blusukan yang biasa dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan blusukan. Peruntukan dana operasional untuk apa saja sudah menjadi hak penerima dana operasional.

"Saya heran loh Fitra itu ngejar yang enggak karuan gitu loh. Jangan tanya soal itu lagi. Bikin dia numpang ngetop, masuk TV terus diundang ke mana-mana," kata Basuki.

Basuki mengatakan, dana operasional tak hanya untuk blusukan. Sebagian di antaranya digunakan untuk bantuan sosial, seperti pendidikan, menyumbang berbagai undangan perkawinan dan kematian, serta menambah kesejahteraan pegawai pemerintah daerah.

Dalam surat elektronik yang diterima redaksi Kompas.com, Rabu (24/7/2013), Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi menyebut dana operasional itu diperuntukkan bagi kegiatan operasional utama kepala daerah.

"Dan CORE OPERATION Jokowi-Ahok itu khan 'blusukan'... Apanya yang salah dari penyebutan ini?" kata Uchok dalam keterangan pers tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com