JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, semakin diminati pedagang kaki lima (PKL). Tidak hanya mereka yang warga Jakarta, warga luar Ibu Kota juga ikut mendaftar sebagai calon penyewa lapak. Mereka siap direlokasi untuk mencari kepastian dan kenyamanan usaha. Namun, mereka juga berharap agar blok tersebut segera diperbaiki.

"Berjualan di jalan agak ribet, apalagi sekarang tidak boleh lagi. Di sini saya harap lebih aman karena sudah ada tempat yang disediakan. Semoga segera diperbaiki kekurangan yang ada," kata Deni Akbar, PKL yang biasa berjualan di badan Jalan KH Mas Mansyur, Kamis (1/8/2013).

Sampai Kamis sore, petugas mencatat 695 pedagang telah mendaftarkan diri di Blok G. Sejak pendaftaran dibuka pada 17 Juli, rata-rata jumlah pedagang yang mendaftar dalam sehari 30 orang. Dalam dua hari terakhir, jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat. Kemarin, 107 pedagang ber-KTP Jakarta dan 20 pedagang ber-KTP luar Jakarta mendaftar.

Pengelola Pasar Blok G dan petugas dari Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Jakarta Pusat membuka pendaftaran hingga Jumat ini.

"Saya harap, hari terakhir pendaftaran dapat dimanfaatkan para pedagang untuk mendaftar," ujar Kepala Pasar Blok G Warimin.

Jamin kelangsungan usaha

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, para PKL yang telah mendaftar ke Blok G akan diberi ruang untuk masa transisi selama enam bulan. "Gratis biaya sewa enam bulan pertama itu untuk promosi. Harus ada masa transisi supaya mereka tidak terbebani," kata Jokowi.

Selanjutnya, para pedagang di Blok G wajib membayar. Besarnya masih dalam penghitungan.

"(Jualan) di jalan saja mereka membayar berjuta-juta, masa diberi kios tidak membayar. Bayar, dong," ujar Jokowi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menegaskan akan menjamin kelangsungan usaha PKL yang pindah ke Pasar Blok G. Sarana yang dibutuhkan pedagang akan segera disediakan agar pasar yang dahulu ditinggalkan pedagang itu kembali diminati.

"Jangan ragukan kami membela pedagang. Kebutuhan yang kurang segera kami penuhi," kata Basuki.

Pemprov juga akan memindahkan rumah potong hewan di bawah pasar yang menjadikan pasar tidak bersih dan bau.

Rehabilitasi Pasar Blok G ini menggunakan dana PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar. Setelah rehabilitasi, Blok G juga tetap dalam pengelolaan PD Pasar, bukan swasta.

Pasar Minggu

Sementara itu, PKL di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengeluhkan lokasi binaan yang tidak strategis. Lokasi binaan juga berfasilitas minim, seperti lantai tanah yang sering becek saat hujan tiba.

Lokasi binaan adalah tempat penampungan PKL yang biasa menggelar lapak di Pasar Minggu. Pemkot Jakarta Selatan juga menyediakan ruang kosong di lantai tiga di dalam pasar saat penertiban 2.000 PKL di Pasar Minggu. (NEL/ART/FRO/NDY/K10)