Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Jumlah BUMD Akan Dikurangi

Kompas.com - 15/08/2013, 00:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ada sejumlah BUMD yang memiliki kesamaan dalam hal tugas sehingga kinerja mereka tidak efektif dan efisien. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun berencana mengurangi jumlah badan usaha milik daerah (BUMD).

"Ngapain kan BUMD banyak-banyak, tapi mengurusi permasalahan yang sama, misalnya sama-sama mengurusi pangan. Lebih baik (jumlah BUMD) dikerucutkan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Tujuan pengerucutan itu, kata dia, agar efektif dan lebih menguntungkan. Sebab, selama ini yang terjadi adalah BUMD dengan jumlah yang begitu banyak, tetapi tidak menghasilkan keuntungan untuk pendapatan DKI.

Menurut Basuki, Pemprov DKI menyerahkan pengkajian soal mana BUMD yang akan digabungkan atau dibubarkan kepada Asisten Perekonomian DKI Hasan Basri Saleh dan Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Catur Laswanto.

"Sekarang saya tinggal menunggu hasil kajian dari Pak Hasan," kata Basuki.

Sementara itu, Kepala BPMP DKI Jakarta Catur Laswanto mengakui ada beberapa BUMD yang kinerjanya tidak baik sehingga kegiatan perusahaannya malah menjadi beban bagi Pemprov DKI, antara lain PD Dharma Jaya, Ratax, dan saham di Sheraton Media Hotel and Towers.

Untuk PD Dharma Jaya, ia tak menutup kemungkinan akan digabungkan dengan PD Pasar Jaya atau PT Food Station Tjipinang Jaya untuk memperkuat lini bisnis pangan di Jakarta.

Saat ini, Pemprov DKI memiliki 23 BUMD. Dari 23 BUMD itu, DKI memiliki saham mayoritas di PDAM Jaya, PD Dharma Jaya, PD Pasar Jaya, PD Pembangunan Sarana Jaya, PD PAL Jaya, THR Lokasari, PT Bank DKI, PT Jakarta Propertindo, PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, PT JIEP, PT Jakarta Tourisindo, PT RS Haji Jakarta, dan PT MRT Jakarta.

Adapun lima pembayar pendapatan asli daerah (PAD) yaitu PT Bank DKI, PT Pembangunan Jaya Ancol, PT Delta Jakarta, PD Pasar Jaya, dan PT Jakarta Propertindo.

Sementara itu, mulai tahun 2011 hingga 2013, PD Dharma Jaya tidak membagi dividen. Bahkan PT Cemani Toka, PT Ratax Armada, PT Pakuan, PT Grahasari Suryajaya, dan PT RS Haji Jakarta mulai dari tahun 2009 sudah tidak membayarkan dividen kepada DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com