"Dia itu tulang punggung keluarga. Dia anak laki-laki satu-satunya. Anak paling bontot dari lima bersaudara," ujar Ibunda Ahmad, Ica Kurnia, saat ditemui di rumah duka, Jalan Musyawarah RT 06, RW 04, Kelurahan Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2013).
Menurut Ica, Ahmad sangat perhatian dengan keluarganya. Hal itu pun juga dikatakan keluarga Ahmad dari Bogor dan Bandung yang datang melayat. "Dia itu perhatian sama keluarga semua. Baik anaknya," lanjut Ica.
Ica mengaku tak ada firasat menjelang meninggalnya Ahmad. Namun, ada beberapa tanda-tanda yang belakangan memang dirasakan agak berbeda dari biasanya. "Enggak ada firasat. Waktu mau kerja dia cium tangan saja gitu. Semua dicium tangannya. Cep, hati-hati yah," kata Ica.
Selain itu, pada Lebaran kemarin, Ahmad yang dikenal sebagai sosok murah hati ini membagi-bagikan uang Lebaran kepada para keponakannya. Ahmad mengatakan, itu adalah uang terakhir yang akan diberikannya. Namun, Ica mengaku tak mengerti apakah itu pertanda atau tidak.
"Lebaran bilang ke keponakan-keponakan, Om terakhir kasih uang nih, besok Om yang dikasih sama kamu," ujar Ica menirukan perkataan Ahmad saat itu.
Seperti diketahui, Ahmad tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya Bintaro, Kelurahan Parigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (16/8/2013), sekitar pukul 22.00. Dia ditembak setelah mencoba mengejar pelaku yang sebelumnya menembak mati anggota Binmas Pondok Kacang Aipda Kus Hendratma. Kus ditembak dalam perjalanan menghadiri apel malam pukul 22.00 WIB di Polsek Pondok Aren.
Lokasi penembakan terletak hanya beberapa ratus meter dari Polsek Pondok Aren. Pelaku kemudian melarikan diri dengan merampas sepeda motor masyarakat bernomor polisi B 6620 SFS. Hingga saat ini pelaku masih dalam pengejaran. Almarhum Ahmad dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2013) siang.
Ahmad meninggalkan seorang istri, Rofiah (34) dan tiga anak laki-laki yaitu Ahmad Aufa Nurfadillah (15), Ahmad Zaki Fahrudin (8), dan Muhammad Farhan Nur Ammar (40 hari). Adapun Kapolri telah menaikkan pangkat keduanya yang gugur dalam tugas yakni menjadi Aipda (anumerta) Ahmad Maulana dan Ipda (anumerta) Kus Hendratma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.