Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidikan Kasus Penembakan Polisi Libatkan Densus 88

Kompas.com - 17/08/2013, 17:42 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penembakan anggota polisi dicurigai melibatkan gerakan teroris. Untuk itu, penyidikan kasusnya pun melibatkan Densus 88.

"Kami membentuk tim gabungan yang terdiri dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polresta Tangerang serta Densus 88 Antiteror Polri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Riwanto, Sabtu  (17/8/2013).

Menurut Rikwanto, hingga saat ini, Subdit Jatanras dan Resmob Polda Metro Jaya sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mendapatkan informasi sehingga pelaku cepat dapat terungkap.

"Lima saksi lagi diperiksa di Subdit Jatanras dan Resmob," ujar Rikwanto.

Kasubdit Jatarnas Herry Heryawan juga ikut memantau olah TKP pada Sabtu (17/8/2013) siang, ditemani Kapolresta Tangerang Kombes Pol Irfing Jaya.

Dua anggota Polsek Pondok Aren Bripka Maulana dan Aipda Kus Hendratma tewas ditembak pelaku misterius saat melakukan tugas di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang, dekat Masjid Bani Umar pada (16/8/2013) malam.

Sebelumnya, dua anggota kepolisian juga menjadi korban penembakan yaitu Aiptu Dwiyatno  (50), anggota  Bimas Polsek Metro Cilandak yang tewas ditembak dengan peluru berkaliber 9,9 mm di depan Gang Mandor Jalan Otista Raya RT 03/11 Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat Kota, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013), setelah peluru menembus kepalanya.

Sebelumnya Aipda Patah Saktiyono (55), anggota Polantas Polsek Gambir, Jakarta Pusat, ditembak dua pria misterius di Jalan Cirendeu Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/7/2013). Fatah mengalami luka tembak setelah peluru menembus punggung belakang kiri ke dada depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com