Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiksa Preman, Alat Vital Wanita Ini Harus Dijahit

Kompas.com - 15/09/2013, 14:22 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Korban penyekapan dan penganiayaan preman yang diduga anak buah Hercules dilarikan ke Rumah Sakit Pelni. H (46), mendapatkan luka di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian organ vitalnya.

"Diduga korban terkena infeksi pada kemaluannya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat di Mapolresto Jakarta Barat, Minggu (15/9/2013).

Dari pengakuan korban, dirinya disekap oleh para pelaku sejak pukul 15.00, Jumat (13/9/2013). Ia disekap lantaran tidak memberikan sejumlah uang yang diminta oleh sekelompok orang tersebut. Lalu ia memberanikan diri kabur dari bedeng tempat ia disekap di samping apartemen Kedoya, Jakarta Barat, pada Minggu dini hari.

Selama disekap, korban mengaku mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari para pelaku. Tidak hanya ditelanjangi, mulut dan kaki korban diikat dengan kain. Sekujur tubuhnya luka-luka.

"Dia minta Rp 100.000 tapi saya tidak punya, lalu mereka menyekap saya," ujar H.

Kepolisian Polres Metro Jakarta Barat menangkap 19 orang di beberapa titik di Jakarta Barat. Mereka diduga anak buah dari Rozario Marcal atau yang dikenal dengan Hercules. Mereka juga diduga pelaku penganiayaan seorang pedagang di sekitar Pintu Tol Kebon Jeruk.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hengki Haryadi mengatakan, 19 anak buah Hercules ditangkap karena berawal dari adanya laporan korban, yang merupakan pedagang di sekitar pintu Tol Kebon Jeruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com