Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok G: Sejak Diresmikan Jokowi, Saya Baru Jual Tiga Baju

Kompas.com - 17/09/2013, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah dua minggu ini pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang menempati Blok G. Namun, pedagang pesimistis dagangan mereka laku karena pengunjung sepi.

Berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya di Blok G, mulai dari perbaikan fasilitas pasar, promosi lewat panggung hiburan, hingga doorprize mobil. Tetapi, pengunjung menanggapi dingin iming-iming tersebut.

Pantauan Warta Kota, Senin (16/9/2013), di lantai 2 dan 3 Pasar Blok G, ratusan pedagang pakaian masih menunggu pembeli dengan setia. Untuk menghalau rasa sepi dan kantuk, antarpedagang saling berbincang.

Namun, ada juga sebagian pedagang tertidur pulas lantaran kelelahan menunggu pembeli yang mau mampir ke kiosnya, yang berukuran 2 x 3 meter persegi. Barang dagangan mereka tersusun rapi, tetapi pengunjung belum ada yang datang.

Raut wajah para pedagang kelihatan begitu pesimistis jika barang dagangan mereka bakal laku. Kendati demikian, mereka mengaku tidak mau kembali berjualan di jalanan.

Meiti (51), pedagang pakaian di lantai 3 Pasar Blok G Tanah Abang, mengatakan, sejak diresmikan Jokowi, dia baru menjual tiga potong pakaian. "Itu yang beli juga saudara. Ya, cuma buat penglaris," katanya.

Selama ini, Meiti baru menerima penghasilan Rp 85.000 dari hasil menjual tiga potong pakaian itu. Harga pakaian di kios Meiti bervariasi dari Rp 25.000 sampai Rp 60.000.

Tedy (26), pedagang pakaian wanita di lantai 2, mengungkapkan hal serupa. Namun, jika ada hiburan pada Sabtu dan Minggu, pengunjung agak ramai dibandingkan pada hari biasa.

"Kalau Sabtu Minggu bisa laku sampai 10 potong. Pas pembukaan saja dapat 10 potong," ucap Tedy.

Seorang pembeli, Ida (31), menyebut sepinya pasar karena kurang promosi. Padahal, barang dagangan di Blok G cukup murah. Namun, tidak adanya eskalator untuk pindah lantai memang memengaruhi pengunjung.

"Tapi, kalau naik tangga memang capek," kata dia.

Ida setuju dengan adanya hadiah mobil untuk pengunjung yang disediakan Pemprov DKI. "Siapa juga yang enggak mau dapat hadiah mobil," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com