Rini Aprilia (12), salah seorang siswi kelas VI SD 11 Lubang Buaya mengungkapkan, ia dan rekan-rekan sekolahnya menunggu upacara itu sejak Selasa pukul 05.30 WIB. Dia pun mengaku tidak kuat saat mengikuti upacara yang dipimpin oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tadi sih sudah makan. Tapi pusing, gara-gara mataharinya kencang banget," ujarnya kepada Kompas.com di sela-sela istirahatnya.
Rini mengatakan, sekolahannya telah mendapat pemberitahuan akan mengikuti upacara itu sejak sekitar dua bulan silam. Ia pun mengaku antusias karena dapat menyaksikan Presiden RI sekaligus pejabat pemerintah lainnya secara langsung.
Sayang, pengalaman pertamanya tersebut tak semulus harapannya. Ia tak mengikuti upacara itu hingga selesai. Ia dan belasan peserta lainnya terpaksa dipapah ke posko kesehatan tersebut.
"Jadi enggak sampai selesai," ucapnya.
Peserta yang semaput lainnya, Josh Kristo Michael, mengungkapkan hal senada. Anak yang masih duduk di kelas V SD 11 Lubang Buaya itu mengaku telah sarapan sebelum diantar orangtuanya ke monumen tersebut. Namun, sinar mentari mengalahkannya.
"Enggak tau nih, tiba-tiba mual. Padahal, tadi sebelum berangkat jam 05.00 WIB sudah sarapan di rumah, panas banget," ujarnya.
Sebanyak 20 peserta upacara Hari Kesaktian Pancasila yang semaput terdiri dari siswa SD ada sebanyak 8 orang, siswa SMA sebanyak 4 orang, siswa SMP sebanyak 3 orang, anggota KNPI sebanyak 3 orang, dan anggota Pramuka sebanyak 2 orang. Dari jumlah itu, 4 orang terpaksa ditandu ke pos kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.