Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Miras Oplosan di Pasar Minggu Jadi Enam Orang

Kompas.com - 13/10/2013, 08:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban tewas akibat menenggak minuman keras oplosan depan sebuah kampus swata, di teras sebuah toko, Jalan Raya Pasar Minggu, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bertambah satu orang. Korban tewas kini menjadi enam orang.

"Perkembangan terakhir korban yang meninggal karena diduga menenggak miras oplosan sudah enam orang yang meninggal," kata Kapolsek Pasar Minggu, Komisaris Adri Desas Furyanto, melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Minggu (13/10/2013) pagi.

Adri mengatakan, korban yang tewas kali ini bernama Herman alias Uca (34). Herman diketahui meninggal pada Minggu dini hari pukul 00.30, dalam perawatan di RS UKI, Jakarta Timur.

"Dua orang masih dalam perawatan di RS, dan 2 orang kondisinya sehat wal'afiat," ujar Adri.

Adri mengatakan kasus kematian akibat miras oplosan itu diberawal saat salah satu korban bernama Sukarno alias Mogol, membeli 10 botol vodka merek Mansion di sebuah warung di Jalan Ragunan, Gang Bima, Rabu (9/10/2013) siang. Minuman tersebut kemudian dicampur dengan minuman soda, lalu diminum secara bergiliran oleh para korban.

Mereka melanjutkan menenggak minuman bir lagi sebanyak enam botol. Para korban diketahui minum-minum dalam jangka waktu lama, yakni hampir sembilan jam. Dimulai Rabu (9/10/2013) pukul 17.00 hingga Kamis (10/10/2013) pukul 02.00.

Selain dalam jangka waktu berbeda, para korban juga menenggak miras di tiga tempat berbeda, yakni tempat pertama di teras toko listrik dekat sebuah kampus swasta di Jalan Raya Pasar Minggu. Tempat kedua di depan apotek di Jalan Raya Tanjung Barat. Mereka kemudian kembali menengak miras di depan sebuah kafe, masih di Jalan Tanjung Barat.

Setelah para korban kemudian pulang kerumah masing-masing, mereka mengalami gejala seperti muntah-muntah berwarna kuning dan badan terasa panas, dan berkunang-kunang. Oleh keluarga para korban dibawa dibawa ke sumah sakit. Nahas, satu persatu perlahan korban tewas mulai berjatuhan hingga terakhir berjumlah enam orang.

Adapun lima korban meninggal sebelumnya yakni, Sanaih (53), meninggal hari Kamis (10/10/2013) pukul 19.10 di RS Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sanaih telah dimakamkan di TPU Tanjung Barat keesokan harinya. Korban meninggal berikutnya yakni Sutrisno (36), meninggal Jumat (11/10/2013) subuh dalam perawatan di rumah sakit yang sama. Sutrisno pun dimakamkan ditempat pemakaman yang sama hari itu juga.

Korban ketiga yakni Sukarno (43), meninggal dunia pada hari Sabtu (12/10/2013) pukul 00.15 yang juga dirawat di RS Pasar Rebo. Setelah diotopsi di RS Kramatjati, Sukarno dibawa keluarga untuk dimakamkan di Solo, Jawa Tengah.

Adapun Nasrul (28), korban keempat yang meninggal di rumahnya pada hari Sabtu (12/10/2013) pukul 06.00 WIB. Narsul pun dimakamkan di TPU Kramatjati, Jakarta Timur. Sementara korban kelima bernama Sholeh (27), meninggal dunia pada Sabtu sore pukul 15.30, di rumahnya yang berlokasi di Jalan Raya Lenteng Agung, RT 12 RW 02, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com