Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Kejahatan di Monas Ditembak Mati

Kompas.com - 13/10/2013, 20:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.COM -- Jajaran Kepolisian Resor Jakarta Pusat meringkus kawanan penjahat yang kerap beraksi di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (13/10) dinihari. Dua pelaku harus menerima timah panas dan satu pelaku tewas di sekitaran air mancur Monas.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tatan Dirsa ke empat pelaku kejahatan itu sudah beraksi sejak tahun 2005 lalu. Dua orang pelaku lainnya melarikan diri dan masih dalam tahap pencarian.

"Dua orang berhasil dilumpuhkan, satu di antaranya tewas di tempat saat dibekuk," kata Tatan saat dihubungi wartawan di Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (13/10).

Tatan menjelaskan kronologi penangkapan pelaku kejahatan itu berawal dari terjadinya aksi pemerasan yang terjadi pada Sabtu (12/10) sekitar pukul 22.00. Saat itu telah terjadi pemerasan yang dilakukan oleh empat kawanan pelaku kejahatan.

Ketika itu Marina (18) warga Pekalongan, Jawa Tengah dan teman lakinya, Riyono (17), warga Jati Pulo, Jakarta Barat yang keduanya masih seorang pelajar, tiba-tiba didekati oleh empat pelaku di bawah pohon yang letaknya tidak jauh dari air mancur di tengah-tengah Monas.

Setelah itu, keempat pelaku itu mendatangi mereka dan memalak harta benda milik korban. Handphone Nokia X-2 berwarna putih dan handphone Oppo Find warna putih menjadi barang buruan para pelaku kejahatan itu. Setelah itu korban langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas kepolisian.

Petugas langsung disebar di sekitaran Monas untuk mencari pelaku. "Sepasang pemuda-pemudi itu tengah berliburan di Monas, nah tiba-tiba ada pelaku penjahat yang mendatangi mereka dan memalak handphone mereka," kata Tatan.

Selang 1 jam korban yang masih mengenai para pelaku itu pun langsung menunjuk dari kejauhan kepada petugas yang menemani korban saat berpatroli dengan pakaian bebas.

Saat itu pula polisi langsung membekuk kawanan pejahat, namun saat hendak ditangkap petugas pun mendapati perlawanan. Dua pelaku dari empat pelaku yang berhasil dikenali itu mengeluarkan dua bilah senjata tajam.

"Petugas terpaksa menembak Mahmud Arhasi (34) yang tewas di tempat dengan dua luka tembak di bagian punggung dan sedangkan Taji Rahman alias Taji ditembak di bagian paha kiri. Dan dilarikan ke RS Kramatjati, Jakarta Timur. Disita pula dua bilah badik yang dipakai untuk menyerang polisi. Untuk kedua pelaku lainnya masih dalam pengejaran petugas Reskrim Jakarta Pusat," papar Tatan.

Sementara itu menurut pengakuan salah satu pelaku,Taji Rahman alias Taji (39) mengatakan bahwa mereka biasanya melakukan aksi pemerasan terhadap pengunjung Monas tidak mengenal waktu dalam menjalankan aksinya.

Biasanya mereka menjalankan aksi kejahatan bersama ketiga temannya. Untuk sasaran kejahatan yang dibidik pun, menurut pengakuannya mengincar para muda-mudi yang tengah asik berpacaran dan wanita yang lebih mudah dilumpuhkan.

Sebelum melakukan aksi mereka pun, biasanya membidik para korbannya terlebih dahulu dari kejauhan, jika korban yang ditargetkan itu pergi ke lokasi yang agak sepi di kawasan Monas dari kerumunan pengunjung.

"Target biasanya kami bidik terlebih dahulu, nah kalau memang sasaran yang kami inginkan telah masuk ke dalam daerah yang agak sepi baru lah kami menjalankan aksi," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com