Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Layani Pembeli, Pedagang Kelabakan Kios Dihancurkan

Kompas.com - 31/10/2013, 14:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan pemilik kios di Jalan Cipinang Kebembem, Pulogadung, Jakarta Timur, kelabakan saat tokonya dihancurkan oleh petugas Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Timur (Sudin PU Tata Air Jaktim).

Kamis (31/10/2013) ini merupakan waktu jatuh tempo bagi pengosongan kios yang berdiri di lahan pemerintah. Berdasarkan pantauan Kompas.com, pembongkaran dimulai terhadap puluhan kios di area yang menuju Jalan Cipinang Kebembem yang mengarah ke Pasar Induk Beras Cipinang.

Pembongkaran awal, sekitar 150 meter dari jalan, berlangsung mulus. Namun, memasuki kios berikutnya yang terpisah tak jauh, para pedagang, seperti penjual alat pancing, mebel kusen, warteg, dan pedagang pakan ternak atau ikan hias, masih berjualan.

Melihat ada petugas yang melakukan penertiban, mereka langsung kelabakan mengeluarkan barang jualan, termasuk meja, kursi, dan lemari kaca atau etalase yang dipakai untuk berjualan.

Para pedagang membantu pedagang lainnya yang belum mengeluarkan barang dagangan mereka agar tidak hancur saat dibongkar. Petugas dengan backhoe atau alat berat pun mesti menunggu para pedagang mengeluarkan jualan mereka sebelum melakukan penertiban.

Kepala Seksi Pengendalian Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir Sudin PU Tata Air Jaktim Supriyatno mengatakan, surat peringatan pertama sampai ketiga sudah diberikan kepada warga. Sosialisasi sudah dilakukan sejak 8 September 2013 kepada para pedagang.

"Jadi seluruhnya akan kita bongkar hari ini, mudah-mudahan selesai satu hari," kata Supriyatno kepada wartawan di lokasi pembongkaran, Kamis siang.

Setelah diyakinkan bahwa pembongkaran akan dilakukan menyeluruh, pedagang yang kiosnya telah dibongkar akhirnya sepakat mengawal penertiban. Sempat terjadi ketegangan baik antar-pedagang yang kiosnya telah dibongkar, maupun dengan petugas Satpol PP dan Supriyatno. Mereka menuntut agar penertiban dilakukan secara adil dan menyeluruh terhadap semua kios yang berdiri di atas saluran air tersebut.

Ada juga yang kesal sambil bertanya-tanya bagaimana nasib mereka selanjutnya dengan pembongkaran tersebut. "Ini semua kan di atas saluran. Harus dibongkar sama-sama," ujar Kris (30), pedagang pakan ternak yang kiosnya turut dibongkar.

Kris mengatakan, dia menyewa Rp 4 juta untuk dapat menempati kios tersebut. Para pedagang di sana, lanjutnya, ada yang menyewa hingga Rp 5 juta kepada pengontrak.

"Kalau uang, semua bayarnya sama pemilik kontrakan. Tapi (pembayaran sewa) tidak termasuk sewa listrik sama retribusi kebersihan," ujar Kris.

Untuk membayar listrik, Kris merogok kocek Rp 150.000 per bulan, sementara retribusi kebersihan Rp 20.000. Untuk keuntungan, dia mendulang Rp 1,5 juta per hari dari berjualan pakan ternak di tempat tersebut.

Dia mengatakan, pemberitahuan pembongkaran memang sudah disampaikan kepada pedagang melalui surat peringatan dari pertama sampai yang ketiga. "Tidak ada ganti rugi dari pembongkaran ini," ujar Kris.

Pembongkaran dilakukan lantaran bangunan kios berdiri menutupi saluran air di depan Pasar Induk Beras Cipinang. Sebanyak 80 kios yang dibongkar tersebut meliputi kawasan depan dan juga bagian belakang Pasar Induk Beras Cipinang. Puluhan bangunan yang ditertibkan tersebut berjajar sepanjang 750 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com