Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Optimistis Pengesahan APBD 2014 Sebelum Pemilu

Kompas.com - 08/11/2013, 19:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama optimistis penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 tidak akan terlambat seperti tahun ini. Ia menargetkan pengesahan APBD 2014 dapat dilakukan sebelum Pemilihan Umum pada April 2014.

"Kalau saya lihat, kawan-kawan (Pemprov dan DPRD) pasti akan kasih kita cepat. Kenapa? Karena mereka juga sadar kalau lambat seperti tahun kemarin, semua pekerjaan mundur dan jadi berantakan. April juga pemilu, kan," kata Basuki di rumah dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati 7, Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Apabila pengesahan APBD 2014 bisa dilakukan di pertengahan Desember, maka hal tersebut berimplikasi pada tepat waktunya pelaksanaan program Pemprov DKI dan terjadi perbaikan kinerja anggaran. Setelah disahkan oleh DPRD DKI, APBD 2014 itu akan dibawa ke Kementerian Dalam Negeri untuk direvisi kembali. Apabila semua perencanaan itu berjalan tepat waktu, maka akan dapat menekan nilai Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA).

DKI telah mengajukan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2014 mencapai Rp 67 triliun. Namun, Basuki tak memungkiri bahwa nilai itu akan meningkat pesat mencapai Rp 70 triliun dalam APBD Perubahan. Nilai tersebut didapat dari perolehan pajak online, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor (PKB), dan sebagainya. Selain itu, Pemprov DKI juga akan memaksimalkan pembelian barang dan jasa melalui e-catalog.

"Anggaran kita akan naik tiga kali lipat. Prioritas anggaran kita untuk transportasi, banjir, dan pembelian lahan-lahan," kata Basuki.

Prioritas alokasi anggaran untuk antisipasi kemacetan dan penanganan banjir itu membuat DKI meningkatkan alokasi belanja langsung dalam APBD 2014 menjadi sekitar Rp 34-35 triliun atau 51-52 persen dari total APBD 2014. Belanja langsung yang ditetapkan dalam APBD 2013 sebesar Rp 31 triliun atau sekitar 62 persen dari total anggaran Rp 49,98 triliun. APBD 2014 akan dianggarkan ke beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) strategis di DKI, yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI.

Pelaksana tugas Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Wiryatmoko, mengatakan bahwa beberapa program yang akan menjadi fokus di APBD 2014 adalah program yang belum selesai pada 2013. Hal itu mencakup penanggulangan permasalahan banjir, transportasi, dan penyediaan rusun. "Kami akan membangun 200-400 blok rusun di tahun depan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com