Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Akui Penanganan Banjir Jakarta Lambat

Kompas.com - 11/11/2013, 14:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengakui penanganan banjir di Jakarta selama tahun 2013 ini lambat dan baru mencapai 20 persen.

Menurut dia, penanganan banjir dilakukan secara bertahap sehingga tidak dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun. “Terus terang, penanganan banjir baru bisa kita lakukan dua puluh persen, ambil contoh Waduk Pluit," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (11/11/2013).

Salah satu penyebab lambatnya penanggulangan banjir adalah karena kegagalan lelang tender pengadaan alat berat yang ditempatkan di sungai, kali, dan waduk. Oleh karena itu, Basuki menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum DKI untuk beralih membeli alat berat dengan menggunakan e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Terlebih, alat-alat berat telah tersedia di e-catalog. Walaupun tanpa lelang, pengadaan barang itu tetap mengacu pada Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pemprov DKI hanya akan meminta spesifikasi teknis yang ada kepada LKPP. Kemudian pihak LKPP yang menetapkan merek dan harganya, dan DKI dapat langsung membelinya melalui e-catalog

"Padahal sudah ada peraturan pemerintah untuk e-catalog, langsung beli saja, kita ada uang," kata Basuki.

Selama ini, upaya yang dilakukan Pemprov DKI untuk menanggulangi banjir adalah dengan menormalisasi Waduk Pluit, Jakarta Utara. Selain membangun taman kota, kawasan Waduk Pluit juga akan dibangun kawasan rekreasi, penyulingan air bersih, dan tempat pemancingan. Pengerukan sisi barat Waduk Pluit terus dilakukan hingga kedalaman normal mencapai 10-15 meter.

Selama ini, waduk tersebut hanya memiliki kedalaman 2-3 meter sehingga tidak berfungsi secara optimal dan tidak dapat menampung air hujan.

Setelah sisi barat, pengerukan lumpur Waduk Pluit akan dilakukan di sisi timur. Wilayah sisi timur merupakan wilayah yang masih dipenuhi bangunan liar.

Sebelumnya, Pemprov DKI telah merelokasi sekitar 7.000 kepala keluarga (KK) sisi barat Waduk Pluit ke rusun Marunda, Jakarta Utara dan rusun Pinus Elok, Jakarta Timur. Tidak hanya Waduk Pluit, Pemprov DKI juga menormalisasi Waduk Ria Rio seluas 25,8 hektar di Pulogadung, Jakarta Timur. Sekitar 350 KK telah direlokasi ke rusun Pinus Elok, Jakarta Timur.

Pemprov DKI juga melakukan pengerukan Waduk Tomang Barat, Rawa Badak, dan Pondok Labu. DKI memiliki 76 buah waduk dengan luas total keseluruhan mencapai 502 hektar. Paling banyak terdapat di Jakarta Utara 225 hektar, Jakarta Timur sebesar 163 hektar, Jakarta Selatan ada 88 hektar, Jakarta Barat ada 15,5 hektar, dan Jakarta Pusat seluas 10,5 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com