"Itu kenapa kita mau bangun rumah sakit. Karena satu-satunya rumah sakit di Jakarta Utara itu ya di RS Koja," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Senin (11/11/2013).
Basuki mengatakan, rumah sakit yang ada di Jakarta, terdiri dari 45 persen rumah sakit daerah atau pemerintah dan 55 persen rumah sakit swasta. Tak sedikit dari rumah sakit swasta itu yang masih belum mau menerapkan KJS karena tarif premi yang masih rendah, atau sekitar Rp 23.000.
Oleh karena itu, saat ini, Pemprov DKI masih mengupayakan untuk meningkatkan tarif premi tersebut, dan berharap rumah sakit swasta mau ikut melayani pasien KJS. Apabila swasta mau ikut membantu pasien KJS, maka beban yang dirasa oleh rumah sakit daerah semakin dapat terminimalisir.
Mantan Bupati Belitung Timur itu kemudian membandingkan pelayanan sistem KJS dan Jaminan Kesehatan Daerah (jamkesda) oleh pemerintahan sebelumnya. Saat itu, pemegang kartu Jamkesda hanya dapat dilayani di RSUD, bukan rumah sakit swasta.
"Jadi kalau mau jujur, ada keterlambatan sistem yang bertahun-tahun salah," kata Basuki.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ada sebanyak 153 rumah sakit di Ibu Kota, hingga pertengahan 2013. Dari jumlah ini baru 49,6 persen atau 67 RS yang sudah terakreditasi. Sementara 87 sisanya baru akan diupayakan memiliki standar akreditasi RS versi 2012 hingga akhir 2013 ini.
Sejumlah pasien di RSUD Koja harus menginap selama berhari-hari di ruang IGD. Bahkan, ada pasien yang harus menginap lima hari lamanya karena harus antre mendapatkan ruang rawat inap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.