Operator Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Suratman, mengatakan, berdasarkan data yang masuk hingga pukul 08.00 WIB Sabtu pagi ini, ada lima kecamatan yang terkena banjir atau tergenang air. "Enam kelurahan dengan 20 RW, 89 RT, (sebanyak) 1.721 kepala keluarga (KK), dan 5.262 jiwa terkena dampak genangan," kata Suratman, di Balaikota Jakarta.
Suratman menjelaskan, wilayah genangan atau banjir yang terjadi di Jakarta kemungkinan akan terus bertambah seiring makin tingginya curah hujan. Saat ini baru awal musim hujan. Puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari mendatang.
Salah satu penyebab masih banyaknya genangan di Ibu Kota, menurut dia, karena pengerjaan saluran air belum tuntas. Saluran air baru dikerjakan saat musim hujan datang. "Contohnya di Jalan TB Simatupang, banyak sekali pekerjaan saluran air. Kalau hujan, ditinggal pekerjaannya begitu saja. Airnya jadi naik dan menggenang," kata Suratman.
Berikut beberapa wilayah yang terendam banjir atau hanya tergenang. Di Jakarta Timur terdapat Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Genangan air setinggi 30-100 cm dengan radius 15 meter dari bantaran Kali Ciliwung. Total tujuh RW yang tergenang. Masih di kecaman yang sama, yaitu di Kelurahan Bidara Cina, genangan rata-rata setinggi 10-30 cm.
Di Jakarta Selatan, Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, masih tergenang air setinggi 10 cm. Satu RW, dengan 8 RT dan 44 KK dengan total 175 jiwa terkenda dampak di daerah ini. Warga yang sebelumnya mengungsi di Gedung Sasana Krida hari ini mulai pulang ke rumah masing-masing.
Di Jakarta Barat, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, masih tergenang air setinggi 10 cm. Di kelurahan ini, dua RW dengan tiga RT, 85 KK, dan 227 jiwa terkena dampak genangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.