Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngetem" dan Parkir Sembarangan Bakal Didenda Maksimal

Kompas.com - 23/11/2013, 09:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain menerapkan denda maksimal pada pelintas jalur transjakarta, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan para penegak hukum telah bersepakat untuk menerapkan denda maksimal ke pelanggaran lalu lintas lain.

Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, setelah rapat koordinasi bersama Pengadilan Tinggi DKI dan lima Pengadilan Negeri, serta Kejaksaan Tinggi DKI dan lima Kejaksaan Negeri, telah disepakati bahwa penindakan dan denda maksimal akan diberlakukan untuk parkir liar, kendaraan melawan arus, dan mengetem sembarangan.

"Mereka dijerat UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 287 karena mereka melanggar rambu dan akan dikenakan denda maksimal," ujar Pristono di Balaikota Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Penerapan denda maksimal merupakan langkah pembelajaran dan pemberian efek jera bagi semua pihak. Ia mengharapkan sanksi denda maksimal bisa menyelesaikan banyak masalah kemacetan akibat pelanggaran lalu lintas. Hal itu dikarenakan parkir liar, mengetem, dan melawan arus merupakan faktor yang ditengarai menjadi penyebab kemacetan lalu lintas.

"Pengadilan Negeri Jakarta Utara sudah melakukan denda tinggi. Ada 250 kasus pelanggaran lalu lintas jalur transjakarta yang sudah divonis," ujar Pristono.

Penerapan sterilisasi jalur transjakarta, kata Pristono, telah terbukti meningkatkan perjalanan transjakarta dalam sehari. Pada waktu sebelum sterilisasi, bus beroperasi sampai 10 rit. Namun, setelah sterilisasi jalur, terjadi penambahan rit hingga 13 kali per hari.

Jumlah penumpang transjakarta juga mengalami kenaikan, dari sekitar 350.000 orang per hari menjadi 400.000 orang per hari. Adapun diskresi jalur transjakarta hanya digunakan untuk keadaan tertentu, seperti ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran.

"Waktu perjalanan lebih cepat, waktu tunggu bus berkurang meski belum signifikan. Nanti pas bus (baru) datang, efeknya akan sangat dirasakan," kata Pristono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com